Thephrase.id - Perseteruan manajer Manchester United, Erik ten Hag dengan pemainnya, Jadon Sancho memasuki babak baru. Mungkinkah pemutusan kontrak menjadi jalan terakhirnya?
Sancho masih memiliki perjanjian dengan Manchester United selama tiga tahun lagi sampai 2026 setelah didatangkan secara mahal dari Borussia Dortmund pada 2021.
Setan Merah harus merogoh uang mencapai 73 juta poundsterling atau sekitar Rp1,4 triliun untuk merekrut pemain yang ketika itu masih cukup muda, tetapi sedang bersinar berkat performanya.
Bagaimana tidak, Sancho mengoleksi 16 gol dan 20 assists dalam 38 penampilan bersama Dortmund di musim terakhirnya sebelum memutuskan pulang ke Inggris untuk bergabung dengan Manchester United.
Total sejak datang dari Akademi Manchester City ke Dortmund pada 2017, Sancho sudah bermain 137 kali dengan torehan 50 gol plus 64 assists dalam rentang usia 17-21 tahun.
Akan tetapi, performa Sancho justru merosot di Manchester United. Di musim pertamanya, ia cuma membukukan lima gol dan tiga assists dari 38 pertandingan. Ia juga tidak melulu tampil sebagai starter.
Pada musim lalu, statistik Sancho juga masih di bawah standar. Ia hanya dapat mencetak tujuh gol dan tiga assists dari 41 penampilannya. Ia beberapa kali bermain sebagai pemain pengganti.
Puncak kegagalan Sancho bersinar di Old Trafford terjadi pada awal musim Premier League 2023/24. Dari empat laga, ia merumput tiga kali, seluruhnya dari bangku cadangan.
Terakhir, Sancho tidak dibawa Ten Hag ketika Manchester United digulung Arsenal 1-3 di Emirates Stadium, London pada 3 September 2023 dalam matchday keempat Premier League.
Express melaporkan Manchester United belum berniat untuk mendepak Sancho. Buktinya, winger kelahiran London, Inggris pada 25 Maret 2000 itu masih didaftarkan ke Liga Champions.
Sebenarnya, Sancho hampir saja pindah ke Chelsea pada bursa transfer musim panas 2023. Tapi, The Blues membatalkan rencananya karena khawatir dengan perilaku sang pemain.