ThePhrase.id - Disunnahkan sebelum tidur untuk membaca zikir, baik zikir yang berupa bacaan dari al-Qur’an maupun zikir/doa yang bersumber dari hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Memanjatkan doa sebelum tidur, bukan hanya sekedar agar terhindar dari gangguan syaitan akan tetapi agar tidur menjadi tenang, damai dan di keesokan harinya bangun dengan perasaan lega dan penuh semangat.
Di kesempatan ini, Thephrase.id membahas 2 (dua) zikir dari ayat al-Qu’an yang sangat dianjurkan untuk dibaca sebelum tidur.
1. Membaca Ayat Kursi
Dianjurkan untuk membaca ayat kursi ketika hendak tidur, agar tidurnya dijaga oleh Allah SWT dan terlindung dari gangguan syaitan hingga tiba waktu subuh. Dari hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya:
“Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syaitan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi hari.” (HR. Bukhari).
Yang dimaksud dengan ayat kursi di sini yaitu al-Qur’an Surah al Baqarah ayat 255:
Allahu laa ilaaha illaa huwal-ḥayyul-qayyụum, laa ta`khuzuhụu sinatuw wa laa naụm, lahuụ maa fis-samaawaati wa maa fil-arḍ, man zallazii yasyfa'u 'indahuu illaa bi`iznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuḥiiṭuụna bisyai`in min 'ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-arḍ, wa laa ya`ụduhụ ḥifẓuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'aẓiim.
Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
2. Membaca Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, dan Surah an-Naas.
Zikir yang kedua adalah membaca surah al-Ikhlas dan al Mu’awwizatain (Surah al-Falaq, dan Surah an-Naas).
Berdasarkan riwayat dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
Artinya:
“Rasulullah SAW apabila hendak beranjak ketempat tidurnya setiap malam, Beliau menyatukan kedua telapak tangannya lalu meniupkan keduanya dan membacakan keduanya surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian beliau mengusap dengan keduanya bagian mana saja semampunya. Beliau memulainya dari atas kepala dan wajahnya serta bagian belakang dari badannya. Beliau melakukan perkara itu tiga kali.” (HR. Muslim).
Adapun urutan bacaan zikirnya adalah:
Bismillahirrahmanirrahim
Qul huwallaahu aḥad, Allaahuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yuulad, Wa lam yakul lahuu kufuwan aḥad
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
Bismillahirrahmanirrahim
Qul a‘uuzu birabbil-falaq, Min syarri maa khalaq, Wa min syarri gaasiqin izaa waqab, Wa min syarrin-naffaatsaati fil-‘uqad, Wa min syarri ḥaasidin izaa ḥasad.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.
Bismillahirrahmanirrahim
Qul a‘uuzu birabbin-naas, Malikin-naas, Ilaahin-naas, Min syarril-waswaasil-khannaas, Allazii yuwaswisu fiī ṣuduurin-naas, Minal jinnati wan-naas.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (syaitan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
Bacakan surah al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas di atas, lalu tiup ke kedua telapak tangan. Kemudian dua telapak tangan tersebut diusapkan ke anggota tubuh yang dapat dijangkau, dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan dan belakang. Hal ini diulang sampai tiga kali. (Z. Ibrahim)