ThePhrase.id - Badak sumatera atau yang dikenal juga dengan nama badak berambut dan badak asia bercula satu merupakan salah satu spesies yang langka. Kebahagiaan datang ketika badak sumatera bernama Rosa di Taman Nasional Way Kambas berhasil melahirkan seekor badak sumatera berjenis kelamin betina.
Terlahirnya badak sumatera ini merupakan suatu kebahagiaan karena dari 20 tahun yang lalu populasi tersebut sudah menurun hingga 70 persen yang mengakibatkan spesies tersebut masuk dalam kategori terancam punah.
Disebut juga dicerorhinus sumatrensis termasuk dalam keluarga spesies rhinocerotidae dan merupakan salah satu dari lima spesies badak yang masih lestari.
Badak sumatera, Rosa dan anaknya yang baru dilahirkan di TN Way Kambas. (Foto: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Keseluruhan jumlahnya yang ada sulit untuk dihitung karena merupakan spesies yang penyendiri dan tersebar luas. Namun beberapa mengatakan bahwa badak sumatera berjumlah kurang dari 100 kemudian pada tahun 2015 seorang peneliti dari Malaysia mengumumkan bahwa di bagian utara Kalimantan spesies tersebut sudah punah.
Keberhasilan lahirnya badak sumatera merupakan upaya dari konservasi mamalia besar di Taman Nasional Way Kambas,
“Kelahiran badak sumatera ini merupakan sebuah kabar gembira di tengah upaya Pemerintah Indonesia dan mitra kerja meningkatkan populasi badak sumatera,” tutur Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno
Wiranto menambahkan bahwa saat ini di Taman Nasional Way Kambas terdapat tujuh ekor badak ditambah lagi dengan badak yang baru lahir. Kelahiran badak tersebut merupakan hasil perkawinan antara Rosa, badak betina dan Andatu, badak jantan.
Selain kedua badak tersebut terdapat juga Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), dan Delilah (betina).
Badak Sumatera di Kebun Binatang Cincinnati. (Foto: Wikimedia Commons/Ltshears)
Bertambahnya anggota keluarga spesies yang hampir punah tersebut harus melalui jalan yang panjang. Rosa, badak betina yang melahirkan sudah mengalami keguguran delapan kali dan kebuntingan yang kesembilan ini baru berhasil melahirkan.
Sebelum dikonservasikan di TN Way Kambas pada tahun 2005, Rosa merupakan badak yang tidak memiliki rasa takut dengan keberadaan manusia sehingga masyarakat sering melihat Rosa di pemukiman. Hal ini mengancam keselamatan dirinya sendiri, selain itu ia juga dapat terancam dari penyakit-penyakit lainnya.
Kemudian setelah masuk dalam konservasi TN Way Kambas, Rosa baru bisa dikawinkan pada tahun 2015. Keberhasilan ini menunjukan masa depan yang lebih cerah untuk badak sumatera.
"Dengan kelahiran anak badak Rosa di SRS TNWK ini, kita menaruh harapan untuk dapat terus mendapat kabar bahagia dari kelahiran-kelahiran lainnya di masa depan,” tandas Wiratno. [Syifaa]