trending

Bagaimana Gejala Omicron pada Anak?

Penulis Ashila Syifaa
Feb 10, 2022
Bagaimana Gejala Omicron pada Anak?
ThePhrase.id - Kasus Omicron di Indonesia terus naik. Tapi jarang sekali kita mendengar kasus pada anak. Bagaimana sebenarnya gejala Omicron pada anak?

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan sebagian besar gejala varian Omicron pada anak terjadi di saluran pernapasan. Jika anak-anak mengalami batuk pilek, demam dan nyeri tenggorokan, perlu diwaspadai.

"Sebagian besar pada saluran pernapasan anak, [seperti] batuk pilek, anget, nyeri tenggorokan, kayak flu biasa. Sangat sedikit yang kemudian ke paru-paru bawah. Jadi kalau sekarang ketemu anak dengan batuk, pilek, anget, hati-hati aja, waspada aja. Ini kemungkinan sudah tertular varian ini," jelas Piprim Basarah Yanuarso dalam Konferensi Pers dan Launching Buku Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

Omicron pada anak
Vaksin anak usia 6-11 tahun di Karimunjawa (Foto: jatengprov.go.id)


Salah satu gejala atau tanda yang paling terlihat adalah batuk keras yang di sebut croup pada anak di bawah 5 tahun. Batuk tersebut merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang mengakibatkan batuk keras hingga seperti menggonggong. Tak hanya itu, croup juga bisa disertai demam, suara serak dan napas yang terdengar berat.

Jika anak ditemukan dikondisi ini, dapat diberi pengobatan di rumah dengan menggunakan obat penurun demam dan diberikan vitamin. Namun, tetap pada dosis yang diperlukan oleh anak tidak boleh berlebih.

Selain itu, memberikan minuman hangat juga dapat membantu melancarkan lendir yang ada di tenggorokan mereka. Jika gejala belum juga membaik, orang tua dapat bekonsultasi dengan dokter dan mencari bantuan medis.

Ilustrasi anak demam. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)


Meskipun belum ditemukan gejala yang berat pada anak, namun beberapa peneliti mulai khawatir bahwa gejala Omicron pada anak dapat berkembang menjadi Long-Covid yang dapat mengakibatkan anak memiliki gejala hingga berbulan-bulan. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya Multisystem Mnflammatory System in Children (MIS-C).

Menurut WHO, MIS-C dapat didiagnosis pada anak usia 0-9 tahun yang mengalami demam lebih dari tiga hari dan inflamasi pada organ-organ tubuh anak, termasuk di antaranya, otak, pembuluh darah, jantung, paru-paru, ginjal, kulit, mata, dan saluran pencernaan.

Michael Absoud, pakar dari kesehatan ibu dan anak di King’s College London mengatakan bahwa sudah ada tanda-tanda MIS-C dan diperlukan penelitian yang mendalam lagi namun belum ditemukan gelombang yang besar mengenai Long Covid tersebut.

Dengan perkembangan Covid-19 varian Omicron yang cepat, orang tua harus lebih waspada lagi terutama pada anak yang belum mendapatkan vaksin. Salah satu caranya adalah menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan serta menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari tertularnya Covid-19. [Syifaa]

 

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic