
ThePhrase.id - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku telah meminta kepada para kadernya untuk berhenti melaporkan akun media sosial yang membuat dan mengunggah ulang meme tentang dirinya.
Bahlil telah memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, Muhamad Sarmuji untuk memberikan arahan kepada para kadernya agar tidak melanjutkan laporan tersebut.
"Saya nanti kasih tahu sama Sekjen. Sekjen kemarin sudah, tadi pagi saya panggil ya. Sekjen coba panggil itu adik-adik kita. Ya pastilah mereka juga kan manusia ya. Jadi, ya itu, pasti ada rasa spontanitas ya. Kemanusiaan saja sebenarnya. Tapi, nanti saya akan minta, sudah setop," kata Bahlil, di Istana, Jakarta, Jumat (24/10).
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) itu mengungkapkan bahwa ada sebagian dari akun-akun yang sempat dilaporkan ke polisi, meminta maaf kepadanya.
Oleh sebab itu, dia menyebut tidak ingin melampaui kodrat ilahi dalam hal maaf memaafkan. Dia memilih memaafkan orang yang sudah meminta maaf kepadanya.
"Jadi insya Allah saya akan memanggil adik-adik saya itu. Sayap organisasi untuk, sudah. Kalau yang sudah minta maaf, sudah maafkan. Jangan kita memperpanjang lagi. Tapi, jangan lagi. Ya kita memberikan didikan yang baiklah untuk rakyat bangsa negara," ucapnya.
Di sisi lain, Bahlil menilai bahwa kritikan masyarakat atas kebijakan yang dibuatnya merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, dia menyayangkan meme yang dibuat justru mengarah ke ranah pribadi dan mengandung unsur rasisme.
"Saya pikir kalau ada yang meme-meme apa, sudahlah saya maafkan, lah. Enggak apa-apa kok. Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasial, itu menurut saya nggak bagus, lah," tuturnya.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya sudah terbiasa dengan hinaan, bahkan dia selalu dihina sejak masa kecilnya. Menurutnya, hinaan itu diterima lantaran dirinya bukan anak pejabat.
"Kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil. Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung," ungkapnya.
"Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang. Ayah saya buruh bangunan. Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu enggak apa-apa, lah," imbuhnya.
Kendati begitu, Bahlil tidak ingin menjadikan meme yang bertebaran di media sosial menjadi ajang untuk memobilisasi orang untuk mengintervensi kebijakan pemerintah.
Dia lantas menegaskan bahwa dirinya tetap akan bekerja secara maksimal membantu presiden dalam hal kedaulatan energi di Indonesia.
Sebelumnya, sayap Golkar seperti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) melaporkan sejumlah akun ke Bareskrim Polri, pada Senin (20/10).
Mereka mengadukan sekitar 30 akun media sosial yang membuat dan menyebarkan meme menyerang pribadi Bahlil Lahadalia. Tidak hanya pembuat meme, akun-akun yang mengunggah ulang meme tersebut juga akan disisir untuk dilaporkan.(M Hafid)