ThePhrase.id – Banjir besar dan terparah melanda Texas, Amerika Serikat, pada Jumat (4/7) pekan lalu. Sejak kejadian tersebut, upaya pencarian terus dilakukan karena masih banyak korban yang dilaporkan hilang.
Banjir ini terjadi di enam county dan menjadi salah satu bencana banjir paling mematikan dalam sejarah wilayah tersebut. Wilayah yang paling terdampak adalah Hill Country di Texas Tengah, dengan Sungai Guadalupe di dekat Kerrville menjadi pusat bencana.
Sersan Jonathan Lamb dari Departemen Kepolisian Kerrville menyatakan bahwa sejak proses pencarian dimulai pada hari Jumat, belum ada satu pun korban yang ditemukan dalam keadaan selamat di Kerr County, Texas.
Tak hanya itu, Sersan Jonathan juga menyampaikan bahwa seiring berjalannya waktu, harapan untuk menemukan korban selamat semakin menipis. Meski demikian, upaya pencarian akan terus dilakukan demi menyatukan kembali korban dengan keluarga mereka dan memberikan ketenangan.
Hingga kini, tercatat sebanyak 161 orang hilang, termasuk 27 anak perempuan yang menjadi peserta perkemahan musim panas di tepi sungai yang meluap. Namun, angka ini diduga jauh lebih rendah dibandingkan jumlah orang hilang yang sebenarnya, yang belum diungkapkan secara resmi oleh pihak berwenang.
Diketahui, banjir ini terjadi karena hujan yang mencapai 5–11 inci (130–280 mm) dalam beberapa jam saja, dengan curah hujan intensitas tinggi hingga 2–4 inci per jam pada Jumat (4/7). Hujan deras itu menyebabkan permukaan Sungai Guadalupe naik secara drastis, bahkan mencapai 8 meter hanya dalam 45 menit.
Selain itu, Hill Country merupakan wilayah yang memiliki topografi perbukitan dengan tanah yang kering dan padat, sehingga ketika dilanda hujan berintensitas tinggi tanah tak mampu menyerap air dengan cepat. Kondisi ini mempercepat aliran air hujan menuju sungai dan memperparah banjir bandang.
Peringatan darurat dan peringatan banjir bandang telah dikeluarkan oleh Badan Cuaca Nasional kepada warga Kerrville, namun pihak berwenang di lokasi sempat menyatakan tidak ada risiko, sehingga ini menimbulkan kebingungan.
Namun, banjir bandang terjadi sangat cepat dan intensitas hujan yang luar biasa menyebabkan evakuasi menjadi sangat menantang.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan kepada pemerintah daerah Texas terkait tindakan atau upaya mitigasi sebelum banjir tersebut terjadi.
Lalu, terungkap bahwa hampir satu dekade lalu, Kerr County dua kali mengajukan permohonan dana untuk membangun sistem peringatan banjir, tetapi ditolak oleh pejabat Texas.
Pada tahun 2016, setelah banjir parah melanda, pengajuan dana tersebut tidak disetujui karena Kerr County tidak memenuhi persyaratan federal, termasuk belum memiliki rencana mitigasi bahaya yang terbaru saat itu.
Setelah Badai Harvey pada 2017, Kerr County kembali mengajukan permohonan, namun dana hibah dialokasikan hanya untuk county yang termasuk dalam deklarasi bencana, dan Kerr County tidak termasuk dalam daftar tersebut. Kondisi ini membuat wilayah tersebut belum memiliki sistem peringatan dini lokal yang memadai saat bencana banjir bandang terjadi. [Syifaa]