ThePhrase.id - Krakakoa bersama Bank DBS Indonesia berkolaborasi melalui rekening Green Savings mengajak masyarakat untuk berkontribusi bagi petani kakao. Melalui program ini masyarakat dapat membantu memperbaiki kualitas dan kuantitas industri cokelat, membangun kesejahteraan para petani, serta menjaga keseimbangan ekosistem perkebunan kakao di Indonesia.
Melalui program ini, masyarakat dapat menabung tanpa menghabiskan waktu dan biaya tambahan serta berkontribusi dalam mendukung perkebunan kakao berkelanjutan.
Bank DBS Indonesia dukung Krakakoa mewujudkan industri cokelat yang berkelanjutan melalui rekening Green Savings dan telah menghasilkan 20.250 bibit pohon cokelat bagi petani kakao (Foto: kontan)
Pada tahun pertama ini, Green Savings telah menyumbangkan sebanyak 20.250 bibit yang akan produktif hingga 15 tahun tanpa membuka lahan baru. Sumbangan ini mendorong pertumbuhan nilai penjualan sampai tiga kali lipat serta telah membantu sebanyak 20% petani kakao binaan Krakakoa.
“Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank), Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation senantiasa mendukung perkembangan wirausaha sosial di Indonesia, termasuk Krakakoa yang berusaha menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan di industri kakao dengan menciptakan dampak positif,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika.
Selain Green Savings, kolaborasi Bank DBS Indonesia dan Krakakoa juga memiliki serangkaian program lain seperti sesi mentoring hingga dana hibah. Hal ini merupakan perwujudan salah satu pilar sustainability Bank DBS Indonesia, yakni Impact Beyond Banking.
Mona menambahkan bahwa Bank DBS Indonesia turut senang dapat andil memberi dukungan yang berdampak nyata dan membantu Krakakoa memperluas dampak positifnya di industri kakao Indonesia.
Dengan tagline ‘More like an eco-warrior, less like a bank’, Bank DBS juga siap menyokong tumbuh kembang wirausaha sosial. Hal ini dilakukan guna memperkuat pertumbuhan ekonomi sekaligus menjawab berbagai tantangan dan isu sosial di Indonesia.
Pohon Kakao (Foto: rumah-bumn.id)
Berbagai program yang telah dilakukan Bank DBS Indonesia untuk menyokong wirausaha sosial antara lain, memberikan akses kepada wirausaha sosial ke sumber daya bank yang beragam, memberikan pelatihan keterampilan dan pengembangan kapasitas.
Selain itu Bank DBS juga membuka kesempatan untuk membangun jaringan dan peluang bisnis, pengadaan, serta peningkatan kesadaran masyarakat melalui berbagai prakarsa dan kanal.
Berikut ini beberapa program yang dijalankan untuk membantu petani kakao.
Memberikan Pelatihan
Banyak petani kakao yang masih menggunakan teknik berkebun tradisional sehingga hasil panen yang mereka kurang maksimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pertani kakao ini juga kurang memahami cara untuk membasmi hama yang merusak perkebunan mereka.
Mengetahui hal ini, Krakakoa bermaksud memberikan pelatihan mengenai teknik berkebun yang tepat guna memaksimalkan produksi cokelat serta membangun perkebunan cokelat yang berkelanjutan.
Membagikan Peralatan Kebun
Produk Krakakoa (Foto: krakakoa.com)
Selain pelatihan, Krakakoa juga membantu menyediakan peralatan pascapanen seperti solar dryer yang berguna untuk mengeringkan hasil panen, serta fermentation box yang bermanfaat untuk memfermentasikan biji kakao.
Peralatan ini menjadi aksi wujud nyata Krakakoa dalam membantu petani memproduksi biji kakao yang lebih cepat, banyak, dan berkualitas.
Membeli Biji Kakao Seharga Tiga Kali Lebih Tinggi dari Harga Pasar
Sembari fokus membantu petani memperbaiki kualitas dan kualitas biji kakao, Krakakoa juga turut meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pembelian biji kakao dengan harga tiga kali lipat lebih tinggi dari harga pasar.
Dengan selisih harga mencapai Rp26.000/kg, Krakakoa tidak hanya meningkatkan pendapatan petani kakao tetapi juga memenuhi persediaan biji kakao bermutu tingginya dalam jangka panjang.
Membangun Pabrik Produksi Cokelat di Lampung
Biji kakao berkualitas tadi kemudian diolah lebih lanjut oleh Krakakoa untuk meningkatkan nilai jual produk dengan membangun pabrik cokelat di Lampung. Langkah ini juga diambil untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitar serta membangun ekonomi kreatif Indonesia. [fa]