ThePhrase.id - Penyanyi ternama Justin Timberlake baru-baru ini mengungkap bahwa dirinya didiagnosis mengidap penyakit Lyme. Ia bukan satu-satunya figur publik yang mengalami kondisi ini. Sebelumnya, nama-nama seperti Bella Hadid, Riley Keough, hingga Avril Lavigne juga pernah membagikan pengalaman mereka melawan penyakit tersebut.
Lalu, apa sebenarnya penyakit Lyme dan apa penyebabnya?
Dilansir dari mayoclinic.org, penyakit Lyme adalah penyakit akibat infeksi bakteri Borrelia yang ditularkan melalui gigitan kutu. Kutu jenis ini banyak ditemukan di wilayah timur laut, tengah utara, dan negara bagian Atlantik tengah di Amerika Serikat. Penyakit ini juga umum terjadi di beberapa wilayah Eropa serta bagian selatan dan tenggara Kanada.
Gejala penyakit Lyme bisa sangat beragam dan muncul dalam beberapa tahap. Meski begitu, gejala dari tiap tahap bisa tumpang tindih atau bahkan tidak muncul sama sekali pada sebagian orang.
Tahap 1 – Awal (Early Localized Disease)
Gejala biasanya muncul dalam 3–30 hari setelah tergigit kutu. Ciri khasnya adalah munculnya ruam berbentuk lingkaran yang perlahan meluas dari titik gigitan. Ruam ini kerap menyerupai bentuk target atau "bull's-eye", terasa hangat saat disentuh, tapi tidak gatal atau nyeri.
Gejala lain yang mungkin muncul antara lain:
Tahap 2 – Penyebaran Awal (Early Disseminated Disease)
Jika tidak segera ditangani, penyakit Lyme dapat menyebar lebih luas dalam 3–10 minggu setelah gigitan.
Gejala tahap 2 bisa mencakup:
Tahap 3 – Penyebaran Lanjut (Late Disseminated Disease)
Tahap ini biasanya muncul 2–12 bulan setelah tergigit kutu dan dapat disertai gejala dari tahap-tahap sebelumnya.
Di Amerika Serikat, gejala paling umum adalah radang sendi (arthritis), khususnya di sendi besar seperti lutut. Gejala bisa menetap dalam waktu lama atau datang dan pergi.
Sementara itu, jenis penyakit Lyme yang umum di Eropa dapat menyebabkan kondisi kulit bernama acrodermatitis chronica atrophicans, di mana kulit di bagian punggung tangan dan atas kaki berubah warna dan membengkak. Kondisi ini juga bisa muncul di area siku dan lutut, bahkan dalam kasus berat dapat merusak jaringan atau sendi. Gejala ini bisa muncul beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah tergigit kutu.
Melansir alodokter.com, jika menemukan kutu yang menempel di kulit, berikut langkah awal yang bisa dilakukan:
Pengobatan Lyme bertujuan mengatasi infeksi dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Umumnya, dokter akan meresepkan antibiotik seperti amoxicillin, cefuroxime, atau doxycycline, tergantung tingkat keparahan dan usia pasien.
Pada penyakit Lyme stadium awal, dokter akan memberikan antibiotik minum selama 10–14 hari. Sedangkan jika penyakit Lyme disertai dengan penyakit jantung atau gangguan sistem saraf pusat, dokter akan memberikan antibiotik suntik selama 14–28 hari.
Pada pasien penyakit Lyme stadium 3 yang disertai dengan arthritis, dokter akan memberikan antibiotik minum selama 28 hari yang disertai dengan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid, aspirasi sendi, dan operasi untuk mengangkat bagian sendi yang mengalami peradangan.
Dalam banyak kasus, pemulihan bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Cara terbaik mencegah penyakit Lyme adalah menghindari area yang menjadi habitat kutu, seperti semak dan rerumputan tinggi. Jika harus beraktivitas di area tersebut, upaya pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
[nadira]