regional

Batik Lasem Rembang, Akulturasi Budaya Jawa dan Tiongkok

Penulis Ashila Syifaa
Dec 26, 2022
Batik Lasem Rembang, Akulturasi Budaya Jawa dan Tiongkok
ThePhrase.id - Batik Lasem merupakan salah satu batik khas dari Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Batik khas Lasem memiliki filosofi dan sejarahnya tersendiri. Tak hanya sekadar coretan motif di kain saja, motifnya yang cantik ini ternyata hasil akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok.

Keterampilan dalam pembuatan motif batik oleh masyarakat Lasem didapatkan secara turun menurun. Batik ini yang diproduksi oleh para pengerajin merupakan jenis batik tulis yang dikerjakan penuh dengan tangan.

Setiap daerah yang memiliki batik pastinya memiliki ciri khasnya tersendiri yang terlihat dari corak motif dan warnanya. Salah satu ciri batik Lasem yang dikenal adalah warnanya yang didominasi oleh warna-warna cerah seperti merah yang juga merupakan khasnya batik pesisir.

Warna merah dalam budaya Tiongkok melambangkan keberuntungan dan kegembiraan. Karena itu, dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek kerap didominasi warna merah.

Pengerajin batik di Lasem. (Foto: dok. jatengprov)


Saat ini di lasem sendiri terdapat kurang lebih 200 pengrajin yang memproduksi jenis tulis dan sudah menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. Sebelumnya, para pengrajin masih menggunakan pewarna kimia. Pewarna alam yang digunakan saat ini didapatkan dari batang mahoni dan akar mengkudu.

Hasil akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok dapat terlihat dari motifnya yang memiliki corak-corak ala Tiongkok dan Jawa. Awal mulanya terbentuk akulturasi ini karena dahulu sejak kedatangan pengusaha Tiongkok dan sebagian besar pengusaha batik Lasem merupakan keturunan Tiongkok.

Sejak saat itu, batik ini terus berkembang dan memiliki beberapa inovasi memunculkan beberapa motif batik lainnya seperti motif latohan, jagad tiga negeri dan gunung ringgit.

Batik Lasem
Pengerajin batik di Lasem. (Foto: dok. jatengprov)


Motif latohan merupakan motif tangkai yang digambarkan di batik merah, sementara batik jagad tiga negeri menggambarkan bunga berserakan di batik hijau yang melambangkan perdamaian. Sedangkan motif gunung ringgit menggambarkan gunung yang memiliki arti kelapangan rezeki.

Menurut para pengerajin, dengan menggunakan kain seperti motif gunung ringgit ataupun jagad tiga negeri diharapkan pemakainya bisa mendapat limpahan rezeki ataupun perdamaian.

Harga batik khas Lasem dibanderol mulai Rp 100 ribu hingga Rp 25 juta per lembar kain. [Syifaa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic