ThePhrase.id - Batik untuk pernikahan yang mengikuti budaya tradisi Indonesia tentunya memiliki makna dan filosofinya tersendiri. Sama halnya dengan kain batik pada umumnya yang digunakan untuk keseharian.
Pada budaya pernikahan adat Jawa pernikahan yang menggunakan kain batik tidak dapat memilih sembarang batik berdasarkan motifnya saja. Namun harus melihat filosofi dan makna dari motif tersebut. Berikut motif batik penuh makna yang cocok digunakan untuk acara pernikahan.
1. Motif Truntum
Batik motif Truntum. (Foto: pngtree/Bion Ibrahim)
Batik motif Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana, Permaisuri Ingkang Sinuhun Sri Susuhunan Pakubuwana III dari Surakarta. Batik ini memiliki motif bunga berbentuk bundar menyerupai matahari.
Motif batik ini memiliki makna cinta yang tumbuh kembali. Terciptanya motif batik ini memiliki simbol cinta tanpa syarat yang abadi dan terus berkembang (tumaruntum). Karena makna dan artinya, batik Truntum ini sering digunakan untuk acara pernikahan dengan harapan cinta kasih yang tumaruntum bagi kedua mempelai.
2. Motif Grompol
Batik motif Grompol. (Foto: Pinterest/Bella Sabilla)
Batik motif Grompol ini digunakan untuk mengikuti upacara siraman dalam adat Jawa Yogyakarta yang digunakan orang tua mempelai. Melansir Semarang Pos, pada zaman dahulu orang tua menghabiskan waktu membatik dan menjadi salah satu perantara antara manusia dan Sang Pencipta untuk menyampaikan doa.
Pada acara pernikahan orang tua menggunakan batik ini dengan harapan agar memiliki masa depan yang cerah. Dan melalui kain batik Grompol ini orang tua mendoakan agar anaknya dipenuhi oleh rahmat, rezeki, keturunan yang baik dan berbakti.
3. Motif Sido Asih
Motif Sido Asih. (Foto: Wikimedia Commons/Bagus Priyambada)
Nama yang berasal dari bahasa Jawa Sido dan Asih yang memiliki arti berkelanjutan atau terus-menerus dan kasih sayang. Jika digabungkan nama Sido Asih memiliki makna dan lambang sebagai kehidupan manusia yang penuh dengan kasih sayang.
Dengan motif yang penuh dengan makna, kain ini sering digunakan dalam pernikahan adat Jawa yang digunakan sebagai busana malam pengantin. Motif ini bermakna agar pemakai memiliki sifat saling asih, asah dan saling asuh.
4. Motif Sido Mukti
Motif Sido Mukti. (Foto: Motif Batik)
Nama yang berasal dari dua kata, sido berarti harapan untuk menjadi dan mukti berarti kehidupan yang makmur dan sejahtera. Dalam adat pernikahan Jawa makna dari motif batik ini diharapkan agar pengantin memiliki sifat saling pengertian dan penyayang. Motif batik ini digunakan pada saat pertemuan dua mempelai saat hari pernikahan ataupun saat akad nikah.
5. Motif Sido Luhur
Motif Sido Luhur. (Foto: Wikimedia Commons/Bagus Priyambada)
Batik Sido Luhur merupakan salah satu motif batik pedalaman yang cukup populer. Batik ini bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi dan dapat menjadi panutan masyarakat (keluhuran). Dalam pernikahan, diharapkan pengantin memiliki sifat yang luhur dan terpuji, di mana mereka harus bijaksana dalam berumah tangga. [Syifaa]