regional

Batik Sasambo NTB: Jejak Harmoni Suku Sasak, Sumbawa dan Mbojo

Penulis Ashila Syifaa
May 29, 2023
Batik Sasambo NTB: Jejak Harmoni Suku Sasak, Sumbawa dan Mbojo
ThePhrase.id - Tak hanya dikenal dengan kriya kain tenunnya saja, ternyata Nusa Tenggara Barat juga memiliki Batik Sasambo. Berbeda dari batik lainnya, batik Sasambo terbilang masih muda karena baru diperkenalkan pada 17 April 2010.

Meskipun umurnya masih muda, seperti batik lainnya, batik khas NTB ini juga memiliki keunikannya sendiri beserta filososfi dan makna yang tertuang.

Batik khas NTB Sasambo. (Foto: ntbmall.com)


Batik Sasambo merupakan jejak keharmonian tiga suku dan nama batik ini berasal dari akronim nama-nama suku di NTB yaitu Sasak, Sumbawa dan Mbojo. Dari penggabungan nama tersbut, pengembangan batik tersebut mewakili identitas lokal yang juga menggambarkan harmoni antara tiga suku tersebut.

Selain untuk melestarikan keharmonian tiga suku, adanya batik ini juga dalam upaya untuk terus menghidupkan dan melestarikan budaya batik terutama batik Sasambo sebagai khasnya NTB pada masyarakat.

Motif yang menggambarkan kehidupan sehari-hari


Batik Sasambo (Foto: tpid.lombokbaratkab.go.id)


Motif khas NTB ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Mulai dari adat istiadat, budaya hingga flora dan fauna yang terdapat di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tempat asal tiga suku tersebut.

Mengutip laman Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, karya khas ini memiliki empat motif utama yakni motif sasambo, motif mada sahe (mata sapi), motif kakando (tunas bambu), dan uma lengge (rumah adat). Selain itu, ada juga motif lainnya seperti motif gerabah, kakangkung dan mutiara.

Warna yang digunakan untuk batik ini didominasi oleh warna merah, kuning, biru dan hijau. Setiap warna yang tertuang dalam kain batik tersebut memiliki artinya masing-masing. Warna kuning melambangkan kebahagiaan, warna biru melambangkan keberuntungan yang baik, optimisme, cinta dan kedamaian. Sedangkan, warna hijau melambangkan kesuburan, daya tahan, keseimbangan, dan persahabatan.

Batik ini berakar dari Jawa karena diketahui membatik merupakan budaya Kerajaan Majapahit yang dibawa ke Kerajaan Selaparang di wilayah Nusa Tenggara saat melakukan ekpedisi. Namun, kerajinan membatik kurang  berkembang karena masyarakat NTB lebih gemar membuat kain tenun.

Sebelum adanya batik khas NTB ini, budaya batik masih tampak pada caqup yang merupakan kain ikat kepala khas NTB. Dengan berkembangnya budaya membatik, prosesnya tak jauh beda dengan proses membatik pada umumnya. Hanya saja, pada batik Sasambo ini kain baru dibalik terlebih dahulu untuk ditenun. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic