ThePhrase.id - GERD (gastroesophageal reflux disease) biasanya dikenal dengan gejala rasa panas atau terbakar di dada (heartburn). Namun, tak banyak yang tahu bahwa kondisi ini juga bisa menimbulkan batuk. Sayangnya, batuk akibat GERD kerap disalahartikan sebagai masalah pernapasan biasa.
Lantas, bagaimana asam lambung bisa memicu batuk? Apa perbedaannya dengan batuk karena infeksi atau alergi?
Melansir siloamhospitals.com, naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan iritasi dan peradangan. Sebagai respons alami, tubuh memicu refleks batuk untuk melindungi saluran pernapasan.
Batuk akibat GERD biasanya disertai tanda-tanda lain yang membedakannya dari batuk karena alergi atau infeksi. Misalnya:
Melansir alodokter.com, batuk akibat GERD umumnya muncul menjelang tidur atau saat beraktivitas. Beberapa langkah yang bisa membantu meredakan keluhan, antara lain:
Untuk mencegah batuk akibat GERD, langkah utama yang bisa dilakukan adalah mengubah gaya hidup dan mengatur pola makan. Hindari makanan serta minuman yang memicu naiknya asam lambung, seperti makanan pedas, gorengan, kopi, soda, teh, dan alkohol.
Selain itu, hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat memperburuk gejala sekaligus mengiritasi saluran pernapasan. Jangan lupa mengelola stres, karena faktor ini juga berperan besar dalam memicu kekambuhan.
Apabila batuk tidak kunjung mereda meski sudah menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. [nadira]