lifestyle

Belajar Sejarah di Museum Konferensi Asia-Afrika Bandung

Penulis Nadira Sekar
Apr 17, 2022
Belajar Sejarah di Museum Konferensi Asia-Afrika Bandung
ThePhrase.id - Salah satu destinasi wisata yang tak kalah serunya dengan wisata alam adalah wisata museum. Melalui wisata museum, kamu bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai sejarah di Indonesia.

Foto: Museum Konferensi Asia-Afrika (dok. Kemenlu)


Salah satu museum yang bisa dijadikan tujuan wisata adalah Museum Konferensi Asia-Afrika Bandung. Museum ini terletak di Jalan Asia Afrika no.65, Bandung dan buka untuk umum pada hari Senin hingga Kamis (08.00-15.30 WIB) dan hari Jumat (13.00-18.00).

Untuk mengunjungi Museum KAA ini, pengunjung tidak dikenakan biaya, kecuali jika ada kepentingan untuk mengambil gambar untuk sinetron, pre wedding dan lain-lain.

Melalui museum ini,  bisa melihat koleksi foto dokumentasi sejarah seputar pelaksanaan KAA, informasi tokoh-tokoh penggagas KAA, peninggalan, kliping surat kabar, dan Dasa Sila Bandung yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Pengunjung juga bisa mengunjungi ruang audio visual menyaksikan film dokumenter Konferensi Asia Afrika dan melihat diorama orasi Presiden Soekarno di tengah para delegasi yang hadir. Bisa juga melihat secara langsung ruangan konferensi bersejarah yang menjadi tempat berlangsungnya prosesi pembukaan, sidang pleno dan penutupan dari KAA.

Tentang Museum KAA

Museum KAA diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980 bertepatan dengan peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika. Museum ini pertama kali digagasi oleh Menteri Luar Negeri pada saat itu, Prof.Dr.Mochtar Kusumaatmadja.

Museum ini berada di dalam Gedung Merdeka, yang merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dulunya di desain oleh dua arsitektur Belanda, Van Galenlast dan C.O Wolf Shoomaker. Mereka merupakan guru besar di Technische Hogeschool atau Sekolah Teknik Tinggi yang sekarang dikenal dengan Institut Teknologi Bandung.

Foto: Dubes Prancis Saat Mengunjungi Museum KAA (dok. MKAA)


Museum KAA dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah wewenang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi.  Sementara pengelolanya di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pada 18 Juni 1986, Museum KAA dialihkan ke Kementerian Luar Negeri di bawah pengawasan Badan Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri. Kemudian pada Tahun 2003 dilakukan restrukturisasi dan Museum KAA dialihkan ke Ditjen Informasi, Diplomasi Publik dan Perjanjian Internasional (sekarang Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik). Hingga sekarang, UPT Museum KAA berada di bawah Direktorat Diplomasi Publik.

Bagi kamu yang tidak memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Bandung tetapi sangat ingin melihat Museum KAA, bisa menjalani tur virtual di website resmi Museum KAA. Tak hanya berkeliling-keliling, kamu bisa tetap menikmati beberapa koleksi audio visual, sehingga tidak ketinggalan pengalaman apapun meski secara virtual. [nadira]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic