ThePhrase.id - Pemerintah Belanda memutuskan untuk mengembalikan sejumlah artefak budaya, termasuk perhiasan hingga ukiran candi yang sebelumnya diambil pada masa kolonialisme kepada Indonesia dan Sri Lanka.

Melansir keterangan resmi Pemerintah Belanda, pengembalian tersebut diputuskan oleh Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media, Kementerian Kebudayaan Belanda, Gunay Uslu sesuai dengan rekomendasi dari Komite Penasehat Pengembalian Benda Budaya dari Konteks Kolonial, yang diketuai oleh Lilian Gonçalves-Ho Kang You.

"Ini adalah momen bersejarah. Ini adalah kali pertama kita mengikuti rekomendasi dari Komite untuk mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah dibawa ke Belanda. Namun yang lebih penting, ini adalah momen untuk melihat ke masa depan. Kita tidak hanya mengembalikan benda-benda, tetapi juga memulai periode kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia dan Sri Lanka dalam bidang penelitian koleksi, presentasi, dan pertukaran antara museum," ujar Gunay Uslu.

Mereka menggolongkan benda-benda sejarah tersebut sebagai hasil perolehan yang tidak sah, baik melalui tindakan paksaan maupun penjarahan, sehingga wajib dikembalikan. Keputusan ini juga diambil sebagai respons terhadap permintaan langsung dari Indonesia.

Proses tersebut berhasil berkat kerja sama yang sangat baik dengan panitia repatriasi Indonesia yang dipimpin oleh mantan Dubes RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja. 

Lantas benda apa saja yang akan dikembalikan?

Harta Karun Kerajaan Lombok

Koleksi pertama yang akan dikembalikan adalah 335 harta karun Lombok berupa batu permata, batu mulia, emas, dan perak. 

Berdasarkan catatan sejarah, setelah berakhirnya Perang Lombok pada tahun 1894, tentara kolonial Belanda menjarah ratusan kilogram emas, perak, dan permata dari Istana Tjakranegara dan desa sekitarnya.

Empat arca dari Singasari

Selain itu, Belanda juga akan mengembalikan empat arca dari masa Singasari. Arca-arca ini ditemukan di kompleks candi Hindu-Buddha di Singasari, yang terletak di dekat Malang, Jawa Timur. Arca-arca tersebut berasal dari akhir abad ke-13 dan pernah menjadi bagian dari koleksi nasional yang dikelola oleh Museum Nasional Kebudayaan Dunia di Belanda.

Keris dari Klungkung

Pemerintah Belanda juga akan menyerahkan satu buah keris asal Klungkung, Bali, kembali ke Indonesia.

Koleksi Seni Rupa Modern Bali Pita Maha

Sebanyak 132 karya seni Pita Maha akan dikembalikan oleh Belanda. Pita Maha sendiri merupakan perkumpulan pelukis Bali yang berdiri pada 29 Januari 1936. Para seniman dalam perkumpulan ini memadukan seni lukis klasik tradisional Pulau Dewata dengan pengaruh seni lukis Barat, menciptakan karya seni yang memiliki corak dan gaya yang unik.

[nadira]