Belanda Kembali Terapkan Kebijakan Lockdown

ThePhrase.id - Pemerintah Belanda memutuskan untuk menerapkan kembali kebijakan Lockdown mulai Sabtu (13/11) setelah mencetak rekor angka kasus harian Covid-19. Belanda menjadi negara Eropa Barat pertama yang kembali menerapkan kebijakan Lockdown.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan bahwa kebijakan lockdown tersebut akan dijalani masyarakat setidaknya tiga minggu. Kebijakan ini meliputi penutupan bar dan restoran serta toko barang esensial mulai jam 8 malam. Sedangkan ritel dan layanan non-esensial lainnya seperti salon akan tutup pada jam 6 sore.

Selain itu, pemerintah Belanda juga membatasi pertemuan di rumah, yaitu maksimal empat tamu. Semua acara olahraga amatir dan profesional harus diadakan secara tertutup, dan bekerja di rumah disarankan kecuali dalam keadaan benar-benar tidak dapat dihindari.

“Kita harus mengurangi jumlah kontak dan infeksi secepat mungkin. Virus ada di mana-mana dan perlu dilawan. Saya ingin setiap warga negara Belanda bertanya, dapatkah saya berbuat lebih banyak? Bisakah saya melakukan yang lebih baik? Kami berharap dengan vaksin, kami tidak perlu melakukan ini, tetapi kami melihat situasi yang sama di seluruh Eropa,” ujar Rutte.

Sekolah Tetap Buka

Meski mencatatkan kasus positif Covid-19 harian tertinggi pada 11 November lalu yaitu sebanyak 16,364, lebih tinggi 3000 kasus dari hari sebelumnya, Pemerintah Belanda memutuskan untuk tetap membuka sekolah.

Selain itu, teater dan bioskop akan tetap buka, juga konferensi di mana penonton duduk. Acara publik seperti pameran dagang dan pameran di mana publik berkerumun tidak diperbolehkan.

Mengubah Peraturan

Pemberlakuan kebijakan Lockdown tersebut menandai perubahan dramatis kebijakan pemerintah Belanda, yang hingga bulan lalu berpikir bahwa tingkat vaksinasi yang relatif tinggi akan memungkinkannya untuk lebih melonggarkan aktivitas menjelang akhir tahun.

Hampir 85% dari populasi orang dewasa Belanda telah divaksinasi lengkap. Sejak awal pandemi, Belanda telah mencatat 2,27 juta kasus Covid-19 dan mencatatkan 18.695 kematian.

Belanda tidak sendirian di Eropa dalam mengambil tindakan tersebut karena tingkat infeksi melonjak. Austria juga dikabarkan akan melakukan kebijakan yang sama dalam beberapa hari ke depan.  [nadira]