lifestyleBeauty

Benarkah Masker Hitam Menyebabkan Lebih Banyak Jerawat?

Penulis Nadira Sekar
May 13, 2023
Foto: Ilustrasi Masker Hitam (freepik.com photo by prostooleh)
Foto: Ilustrasi Masker Hitam (freepik.com photo by prostooleh)

ThePhrase.id - Penggunaan masker telah menjadi hal wajib untuk digunakan sejak mulainya pandemi Covid-19 pada bulan Maret 2020 lalu. Namun, bagi sebagian orang, penggunaan masker justru menimbulkan masalah baru terhadap kulit berupa jerawat atau yang sering dikenal sebagai sebutan maskne. 

Maskne atau mask acne merupakan jerawat yang terbentuk di area yang tertutup oleh masker, seperti dagu, hidung, atau pipi bagian bawah. Tumbuhnya jerawat di daerah yang tertutup masker dipicu oleh gesekan kulit wajah dengan masker yang menyebabkan iritasi. 

Selain itu, melansir alodokter.com, berbicara dan menghela napas saat mengenakan masker dapat menjebak hawa panas yang membuat kulit wajah jadi berkeringat dan lembab. Kondisi tersebut merupakan sarana yang baik untuk kuman dan bakteri untuk berkembang biak.

Dari situ, munculah beberapa anggapan bahwa penggunaan masker hitam dapat memperburuk kemungkinan tumbuhnya jerawat. Pasalnya warna hitam dalam masker dikatakan dapat menyerap sinar matahari yang secara paralel menyebabkan hawa panas di kulit. Benarkah demikian?

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), dr. M Yulianto Listiawan, Sp.KK(K),FINSDV, FAADV menjelaskan bahwa anggapan bahwa masker hitam tidak benar. 

"Masker menyebabkan jerawat itu memang ada, tapi tidak dipengaruhi warna," ungkapnya, dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga.

Menurutnya kemunculan jerawat akibat pemakaian masker justru karena tertutupnya daerah kelenjar sebaceous. Kemunculan jerawat yang dipicu pemakaian masker terlalu sering pun tidak terjadi pada semua orang, bergantung kondisi kulit bawaan individu.

"Yang menyebabkan jerawat itu ya karena masker dipakai terus di wilayah yang kaya kelenjar sebaceous penyebab jerawat. Sehingga, dia tidak bisa keluar dan menyebabkan kebuntuan. Akhirnya muncul jerawat," jelasnya.

Berkenaan dengan pemakaian atribut berwarna gelap, ia menegaskan bahwa mitos tentang pakaian berwarna gelap yang dapat menyebabkan kelainan kulit tidak benar. 

"Itu hanya mitos. Memang rasanya lebih panas jika menggunakan pakaian hitam. Tapi itu justru punya manfaat karena panasnya diserap, tidak diteruskan ke kulit," terang Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) ini.

Oleh karena itu, alih-alih selektif dalam pemilihan warna pakaian, selektif dalam memilih pakaian yang dapat menutup kulit harus lebih diutamakan lantaran pakaian terbuka dapat menyebabkan kulit yang terekspos lebih mudah terbakar.

[nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic