lifestyleHealth

Benarkah Reverse Dieting Dapat Menurunkan Berat Badan? Kenali Metode dan Caranya

Penulis Ashila Syifaa
May 31, 2025
Ilustrasi diet. (Foto: freepik.com)
Ilustrasi diet. (Foto: freepik.com)

ThePhrase.id - Reverse diet merupakan salah satu metode diet yang dapat membantu menurunkan sekaligus mempertahankan berat badan secara efektif. Nama reverse diet sendiri seolah menunjukkan bahwa metode ini adalah kebalikan dari diet pada umumnya. Tak sedikit orang yang mengira bahwa dengan metode ini, seseorang bisa makan bebas tanpa khawatir mengalami kenaikan berat badan. Namun, benarkah demikian? Jika iya, apa sebenarnya reverse dieting itu, dan bagaimana cara melakukannya?

Reverse dieting merupakan metode yang dapat membantu menjaga kenaikan berat badan yang cepat dan mengembalikan metabolisme setelah diet rendah kalori. Hal ini juga dapat disebut sebagai "diet setelah diet". Namun perlu diingat bahwa metode ini tak selalu efektif dilakukan oleh semua orang karena harus dilakukan secara bertahap dan disesuaikan, serta tetap bergantung pada penghitungan kalori yang ketat.

Diet ini cukup populer di kalangkan binaragawan untuk kembali meningkatkan pemasukan kalori setelah mengikuti kompetisi. Hal ini dilakukan agar para binaragawan tidak menambah berat badan secara cepat.

Metode ini kemudian dilakukan oleh sebagian besar orang sebagai cara untuk bertransisi dari diet rendah kalori ke cara pola makan yang normal. Secara tidak langsung, reverse diet memungkinkan seseorang untuk makan lebih banyak sambil mencegah kenaikan berat badan yang cepat setelah melakukan diet penurunan berat badan.

Sehingga, reverse dieting adalah strategi makan yang melibatkan peningkatan pemasukan kalori dalam beberapa minggu atau bulan, memungkinkan seseorang untuk menambah porsi makanan. Cara ini dapat meningkatkan metabolisme hingga mencegah munculnya kembali lemak tubuh yang sudah hilang dari diet.

Seperti namanya reverse diet, dimulai dengan meningkatkan asupan makanan dibandingkan saat melakukan diet. Misalkan dengan meningkatkan 50 sampai 100 kalori setiap minggunya dengan komposisi protein yang lebih besar dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Hal ini dapat dilakukan selama 4-10 minggu untuk dapat menyesuaikan dengan pola makan sebelum diet, tanpa perlu mengkhawatirkan kembalinya berat badan setelah diet.

Meskipun begitu, metode ini perlu dibarengi dengan aktivitas fisik tertentu, seperti angkat beban atau resistance training sebanyak 3-5 kali per-minggu. Hal ini karena, dengan angkat beban akan melatih otot tubuh yang berperan untuk meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh. 

Perlu diingat juga bahwa diet ini bukan dilakukan dengan tujuan menurunkan berat badan melainkan menjaga berat badan setelah menjalani program diet yang ketat. Metode ini cocok bagi yang telah melakukan diet yang panjang dan telah berhasil menurunkan berat badan dan tidak ingin berat badan kembali setelah bersusah payah menurunkannya. [Syifaa]

 

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic