Berbeda dengan Ghosting, Kenali Slow Fading dalam Hubungan

ThePhrase.id - Pernahkan sedang berada di dalam sebuah hubungan, tetapi pasangan semakin lama terasa jauh hingga berujung selesainya hubungan tanpa kejelasan? Hal ini dapat disebut dengan slow fading.

Apa itu slow fading?

Istilah slow fading merupakan istilah untuk menggambarkan perilaku seseorang yang ingin keluar dari hubungan tetapi tidak ingin memberikan kejelasan bahwa hubungannya telah selesai. Mereka cenderung melakukan hal-hal yang membuatnya terasa menjauh, secara bertahap hingga menghilang dari hubungan sepenuhnya.

Pada umumnya, orang yang melakukan slow fade sebenarnya sudah menentukan ingin mengakhiri hubungan tetapi tidak terbuka dengan pasangan. Mereka justru mempertahankan hubungan seakan-akan masih baik-baik saja, tetapi sambil melakukan perilaku atau hal yang membingungkan, hingga akhirnya pergi dan menghilang. 

Dengan melakukan slow fade, mereka berharap pasangannya mengerti maksudnya agar tidak perlu memutuskan untuk menyudahi hubungan. Mereka melakukan itu dengan alasan tidak ingin menyikiti pasangannya. Namun, kenyataannya slow fading lebih menyakitkan karena tidak ada kejelasan atau penutup yang jelas.

Seseorang yang melakukan slow fade atau slow fader akan merasa nyaman dengan dirinya karena telah melakukan hal ‘baik’ baginya. Hal ini karena slow fader tidak harus menghadapi ketidaknyamanan emosional dari percakapan yang sulit atau perasaan terluka dari pasangannya.

Pasalnya, perilaku tersebut merupakan bagian dari gaslighting yang membuat pasangan mempertanyakan diri sendiri.

Pada umumnya, perilaku ini sekilas serupa dengan ghosting yang merupakan perilaku menghilang tiba-tiba tanpa memberi penjelasan, namun dalam hubungan yang belum cukup serius atau pada tahap pengenalan.

Berbeda dari ghosting, slow fading adalah perilaku berkepanjangan yang mengakibatkan pasangan dipenuhi kebingungan dan keraguan diri karena perubahan perilaku yang menjauh dari hubungan.

Namun, ketika korban telah menyadari apa yang sedang terjadi, mereka dapat merasa telah ditipu dan dikhianati oleh pasangan yang dipercaya. Ketika hal ini terjadi, korban akan merasa tidak bisa mempercayai penilaiannya sendiri hingga tidak bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Korban akan merasa cemas, kehilangan percaya diri, dan sulit untuk terbuka atau menjadi rentan.

Cara mengakhiri hubungan dengan orang slow fader, membutuhkan ketegasan, empati, dan komunikasi yang jelas. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Kenali Tanda-tandanya

Pastikan bahwa orang tersebut benar-benar sedang menjauh perlahan, bukan hanya sibuk atau memiliki masalah pribadi. Tanda-tandanya bisa berupa komunikasi yang semakin jarang, respons yang lambat, atau kurangnya inisiatif untuk bertemu.

2. Persiapkan Diri Secara Emosional

Terima bahwa hubungan ini mungkin tidak berjalan sesuai harapan. Bersiaplah menghadapi rasa kecewa atau kehilangan dengan tenang.

3. Buka Pembicaraan Secara Langsung

Jika memungkinkan, sampaikan perasaan secara langsung melalui tatap muka atau telepon. Katakan dengan jujur bahwa ada jarak yang semakin lebar dan ingin memahami situasi yang sebenarnya.

4. Tetap Tenang dan Hormati Keputusan

Jika orang tersebut tidak memberikan alasan yang jelas atau tetap menjauh, terimalah bahwa tidak bisa memaksa seseorang untuk tetap dekat. Hormati keputusannya meskipun terasa menyakitkan.

5. Beri Kejelasan dan Akhiri dengan Baik

Jika komunikasi sudah tidak sehat atau membebani emosi, berikan kejelasan bahwa hubungan tersebut sudah selesai. Ucapkan perpisahan dengan sopan tanpa menyalahkan.

6. Berikan Ruang dan Jangan Memaksa Jawaban

Jangan terus menunggu penjelasan yang mungkin tidak akan datang. Fokus pada diri sendiri dan proses penyembuhan emosional.

7. Batasi Kontak dan Mulai Move On

Jaga jarak untuk melindungi diri secara emosional. Alihkan perhatian pada hal-hal positif, seperti hobi, teman, atau aktivitas baru. [Syifaa]