trending

Berbeda dengan Varian Covid-19 Lain, Ini Karakteristik Khas Omicron

Penulis Haifa C
Jan 08, 2022
Berbeda dengan Varian Covid-19 Lain, Ini Karakteristik Khas Omicron
ThePhrase.id – Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah sejak kasus pertamanya ditemukan di negeri ini pada Kamis 16 Desember 2021 lalu.

Salah satu epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani mengatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik virus Covid-19 varian Omicron yang membedakan dengan varian lainnya, salah satunya yaitu bersifat lebih menular daripada varian Delta.

Laura mengungkapkan bahwa sejak varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, dalam kurun waktu satu minggu saja kasus Covid-19 di sana mengalami peningkatan sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Hal tersebutlah yang menjadi dasar bahwa varian Omicron perlu diwaspadai karena daya tularnya lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian Delta.

Salah satu epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., (Foto: UNAIR)


“Virus Covid-19 varian Delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, sedangkan Omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian Delta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana berbahayanya varian Omicron ini,” ujar Laura.

Namun Laura juga mengungkapkan bahwa varian Omicron memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan varian Delta.

Kendati demikian, jika tidak ada langkah antisipasi lebih awal, maka akan banyak orang yang terinfeksi dan hal tersebut dapat menimbulkan resiko terjadinya penularan yang lebih luas, sebab varian Omicron memiliki daya tular yang sangat cepat.

“Apabila tidak dibendung maka kasusnya akan semakin banyak dan mungkin bisa menyebabkan fasilitas kesehatan overload. Ketika fasilitas kesehatan penuh, maka penanganan pasien bisa terlambat sehingga keparahan penyakit pasien meningkat atau bahkan bisa menyebabkan kematian,” ucap Laura pada Rabu (29/12/21).

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron


Laura juga menambahkan bahwa varian Omicron hanya dapat terdeteksi dengan menggunakan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan S Gene Target Failure (SGTF). Padahal biasanya jika ingin mengetahui seseorang tertular virus Covid-19 varian yang mana maka harus menggunakan tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

“Jadi memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus Covid-19 varian Omicron bisa dilaksanakan dengan cepat,” tuturnya.

Efektivitas Vaksin

Ketika muncul varian baru dari virus Covid-19, terdapat kekhawatiran bahwa varian tersebut dapat membuat vaksin tidak mempan untuk melawan virus itu.
Padahal kenyataannya, vaksin Covid-19 yang diberikan masih bisa melawan varian Omicron. Namun menurut hasil investigasi memang ditemukan bahwa terdapat penurunan efektivitas vaksin Covid-19.

“Pada varian virus Covid-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95% namun untuk melawan varian Omicron ini efektivitas vaksin Covid-19 menurun dan hanya sebesar 50%. Peneliti masih terus melakukan investigas terkait hal ini,” ungkap Laura.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Foto: Shutterstock)


Oleh sebab itu, Laura mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan 3 M dengan ketat sebagai salah satu upaya untuk melawan varian apapun dari virus Covid-19 yakni dengan menerapkan 3 M tersebut.

Selain itu, Laura juga mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi karena hingga saat ini vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh. Sebab apabila tidak divaksin, maka varian apapun bisa menyebabkan kematian. [hc]

 

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic