ThePhrase.id – Kabar gembira kembali hadir bagi para pecinta sastra, seni, maupun budaya. Mulai tanggal 25 September hingga 2 Oktober 2021, komunitas Salihara kembali menyelenggarakan acara LIFEs Literature and Ideas Festival, atau Festival Sastra dan Gagasan yang ke-19.
Pada festival kali ini, komunitas Salihara membahas serta menampilkan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan khazanah kebahasaan dan kesusastraan Arab. Khazanah kesusastraan Arab menyebar ke penjuru dunia, bersamaan dengan penyebaran agama Islam, yang terjadi sejak pertengahan abad ke-7 masehi.
Menurut Direktur LIFEs dan Kurator Komunitas Salihara Art Center, Ayu Utami, dari satu perspektif, bahasa Arab dan agama Islam tidak bisa dipisahkan.
"Tapi dari perspektif lain, keduanya tidak selamanya melekat. Ada kompleksitas, khazanah, dan kekayaan pemikiran yang tumbuh melalui proses akulturasi terus menerus ini,” papar Ayu.
Beberapa acara yang diselenggarakan pada festival tersebut di antaranya pembacaan karya, ceramah, dan pentas musik yang mempertontonkan sejumlah penampil yang mewakili berbagai macam tradisi pemikiran Arab di Indonesia.
Ayu menambahkan bahwa jika kita telusuri berbagai jejak historis dari masa lampau hingga masa kini, sastra Arab dan sastra serta kebudayaan di Indonesia masih saling berhubungan, baik dari proses penerjemahan ataupun mode interteksi yang mendorong terciptanya berbagai karya baru.
Direktur LIFEs dan Kurator Komunitas Salihara Art Center, Ayu Utami (Foto: Tempo)
Tema yang diangkat oleh LIFEs 2021 yakni mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh langsung tradisi pemikiran dan sastra Arab terhadap Indonesia. Selama delapan hari, tema-tema tersebut akan ditampilkan dalam acara-acara seperti seri seminar, bincang sastrawan, pembacaan karya, ceramah kunci, lokakarya keligrafi, peluncuran buku, hingga pentas musik.
Bertajuk “Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta”, acara pertama pada pembukaan LIFEs 2021 ini menampilkan pembacaan karya oleh 4 orang sastrawan dan juga 1 komika perempuan.
Selain itu, LIFEs 2021 juga mengadakan sejumlah webinar dalam festival dengan mengangkat berbagai macam tema kontemporer seperti Identitas Arab dan Wajah Kita; Modernitas Islam di Indonesia: Pers, Novel, Terjemahan, Memanggungkan Sastra Arab: Dari Kasidah hingga Mocoan, Kitab Sufisme Nusantara, serta Klasik Nan Asyik, yang akan membahas mengenai pemikiran Buya Hamka, Muhammad Radjab, dan Ali Audah.
Tidak hanya webinar, LIFEs 2021 juga mengadakan acara bincang-bincang seperti Dapur Kurator; Bincang Tokoh: Pemaknaan Kembali Kearaban dan Keindonesiaan; Bincang Buku Naguib Mahfouz; Writer’s Talk (Bincang Sastrawan) bersama Ibtisam Barakat (Palestina-Amerika Serikat), dan Milton Hatoum (Lebanon-Brasil), Workshop Kaligrafi bersama Bobby Es-Syawal, Pembacaan karya Mustofa Bisri, Zawawi Imron dan Muhammad Rajab (Semasa Kecil di Kampung) oleh tiga seniman teater Indonesia.
Poster Pengumuman penyelenggaraan acara LIFEs 2021 yang bertemakan kesusastraan Arab (Foto: instagram/komunitas_salihara)
Semua program acara yang diselenggarakan dalam kegiatan LIFEs 2021 tersebut dapat disaksikan secara virtual oleh masyarakat umum di website https://lifes.sahara.org.
“Komunitas Salihara Art Center berusaha untuk terus menghidupkan kesenian di tengah situasi pandemi. Dengan akses internet yang memadai, peminat seni dan sastra tetap bisa menikmati seni, sekaligus mendukung para seniman Indonesia dalam berkarya. Kita juga paham bahwa seniman menjadi salah satu profesi yang kini kena dampak tak langsung dari Covid-19,” tandas Ayu. [hc]