ThePhrase.id - Biodiversity Warrior merupakan salah satu gerakan peduli lingkungan hidup yang diinisasi anak muda Indonesia.
Tidak kalah dengan gerakan-gerakan climate change lainnya, keberadaan Biodiversity Warrior telah menggerakkan banyak anak muda dengan memiliki lebih dari 4 ribu anggota yang peduli dan ikut serta melestarikan lingkungan hidup Indonesia.
Biodiversity Warrior didirikan oleh KEHATI atau Kehadiran Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan tujuan mempopulerkan keanekaragaman hayati Indonesia dalam hal keunikan, potensi dan manfaatnya. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, mereka melakukan penelitian dan mempublikasikan artikel serta foto-foto di sosial media.
Kelompok Pengamat Burung memperingati Hari Burung Migrasi Sedunia 2021, Biodiversity Warriors I mengamati jenis burung pemangsa di Bogor. (Foto: Instagram/bwkehati)
Biodoiversity Warrior menyasar anak muda berusia 17 – 25 tahun menjadi bagian dari kampanye untuk menghadapi perubahan iklim yang terjadi di dunia.
Biodiversity Warrior telah menggandeng beberapa Universitas seperti LSPR, Universitas Andalas, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Mulawarman, Universitas Tanjungpura dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Biodiversity Warrior melakukan berbagai kampanye lingkungan hidup secara digital berdasarkan penggalian di lapangan. Anak muda diajak turun langsung melihat keanekaragaman hayati dan mengkampanyekannya di berbagai channel sosial media.
Ekspedisi Pandawa II oleh anggota Biodiversity Warriors dari Institut Pertanian Bogor. (Foto: Biodiversity Warrior)
Beberapa program yang telah dilakukan Biodiversity Warrior seperti penanaman mangrove dan penyuluhan pengolahan hasil mangrove di desa Sungai Kupah, Kalimantan Barat. Ekspedisi Pandawa II: Mengungkap Eksotisme, Kawasan Wisata Situ Dewa-Dewi Cipiit di Sukabumi, serta Pendugaan Populasi dan Analisis Karakteristik Habitat Burung Cendrawasih Kuning Kecil di Kampung Sawendui, Papua.
"Biodiversity Warriors telah menjadi sebuah gerakan pemberdayaan kaum muda menuju adaptasi fase baru. Pemikiran, karya, dan aksi mereka di lapangan telah memberikan pembelajaran dan keyakinan bahwa Indonesia dapat mencapai FoLU Net Sink 2030," jelas Diah Suradiredja, Senior Advisor Yayasan Kehati.
Ia juga menyebutkan bahwa generasi muda menjadi penggerak dalam pembangunan masa depan yang sustainable. [Syifaa]