ThePhrase.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa potensi cuaca ekstrem di Indonesia masih akan terjadi hingga Februari 2023. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Foto: Ilustrasi Hujan Lebat (freepik.com photo by Lifestylememory)
Senior Forecaster BMKG, Muhammad Reza menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang akan muncul termasuk puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat atau petir, dan angin kencang. "(Ini) masih dapat terjadi hingga puncak musim hujan mendatang (sekitar Januari-Februari)," kata Reza dalam keterangannya, Minggu (18/12/2022).
Pihaknya juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem. Temasuk, dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, dan pohon tumbang.
Presiden Minta Jajaran Antisipasi Cuaca Ekstrem
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada jajarannya untuk memaksimalkan informasi cuaca yang disampaikan oleh BMKG sebagai peringatan dini dan mitigasi bencana. Hal tersebut disampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (6/12), di Istana Negara, Jakarta.
“Yang pertama, antisipasi bencana, cuaca ekstrem, dan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas. Agar kita semuanya memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana harus diperhatikan,” ujar Presiden Jokowi.
Dengan beberapa kejadian bencana alam, misalnya gempa bumi di Cianjur dan erupsi Gunung Semeru, Presiden ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir dalam penyaluran bantuan dan rekonstruksi bangunan terdampak.
Pemprov DKI Kaji Penerapan WFH
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengkaji penerapan work from home (WFH) untuk mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca pada akhir tahun di ibu kota. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan penerapan WFH nantinya akan diserahkan kepada masing-masing perusahaan.
"Walaupun itu WFH, sifatnya adalah lokal saja tergantung masing-masing perusahaan," kata Heru, Rabu (7/12).
Dia menyebut dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas rencana antisipasi cuaca ekstrem. "Kita lihat situasi ke depan mudah mudahan bisa aman dan cuaca bisa bersahabat," ujarnya. [nadira]