trending

BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas Akibat "Urban Heat Island", Apa Itu?

Penulis Nadira Sekar
Jul 03, 2024
Foto: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita dalam gelaran Workshop Urban Heat Island 2024 (dok. BMKG)
Foto: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita dalam gelaran Workshop Urban Heat Island 2024 (dok. BMKG)

ThePhrase.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa salah satu alasan cuaca di perkotaan semakin panas adalah fenomena urban heat island (UHI). Apa itu urban heat island, apa penyebabnya, dan bagaimana dampaknya pada kota-kota besar di Indonesia?

Urban Heat Island (UHI) adalah fenomena di mana suhu di wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan di sekitarnya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa fenomena UHI dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

  • Struktur Geometris Kota yang Rumit: Bangunan tinggi dan padat menghalangi aliran angin dan menyebabkan panas terperangkap.
  • Kurangnya Vegetasi: Vegetasi seperti pohon dan tanaman dapat menyerap panas dan mengeluarkan udara sejuk. Di perkotaan, lahan yang beralih fungsi menjadi bangunan menyebabkan berkurangnya vegetasi.
  • Efek Rumah Kaca: Gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang dihasilkan dari aktivitas manusia menjebak panas di atmosfer, memperparah efek UHI.
  • Perubahan Tutupan Lahan: Konversi lahan hijau menjadi lahan terbangun seperti jalan, perumahan, dan industri meningkatkan penyerapan panas dan mengurangi emisi uap air.

Dwikorita juga menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, efek UHI terasa cukup kuat. Sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung termasuk dalam 20% kota dengan Land Surface Temperature (LST) tertinggi. Menurutnya, permukaan yang kedap air dan lebih sedikit vegetasi menambah efek dari UHI tersebut.

Dampak Urban Heat Island (UHI)

UHI tidak hanya menyebabkan cuaca di perkotaan terasa lebih panas, tetapi juga membawa dampak negatif, seperti:

  • Peningkatan Polusi Udara: Panas yang berlebih meningkatkan konsentrasi ozon dan polutan lainnya di udara.
  • Gangguan Kesehatan: Paparan panas berlebihan dapat menyebabkan heatstroke, dehidrasi, dan masalah kesehatan lainnya.
  • Peningkatan Konsumsi Energi: Penggunaan alat pendingin ruangan yang berlebihan untuk mengatasi panas meningkatkan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca.
  • Gangguan Siklus Air: UHI dapat mengganggu siklus air, meningkatkan risiko kekeringan dan banjir.

Mitigasi Urban Heat Island (UHI)

Dwikorita mengajak generasi muda untuk melakukan aksi mitigasi terhadap bahaya fenomena UHI.

"UHI ini harus kita mitigasi bersama. Perlu kesadaran dan aksi nyata untuk menghadapi UHI ini," ungkap Dwikorita.

Upaya mitigasi yang dapat dilakukan meliputi:

  • Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau: Menanam pohon dan tanaman di ruang terbuka hijau dapat menyerap panas dan mengeluarkan udara sejuk.
  • Membangun Infrastruktur Ramah Lingkungan: Pembangunan infrastruktur seperti bangunan hijau dan sistem transportasi publik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat efek UHI.
  • Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang UHI dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak UHI.

UHI merupakan salah satu isu lingkungan yang penting untuk ditangani. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, kita dapat mengurangi dampak negatif UHI dan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sejuk dan sehat. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic