trending

BNPB Laporkan Korban Meninggal Banjir Aceh-Sumatra Capai 442 Jiwa, 400-an Lainnya Belum Ditemukan

Penulis Rangga Bijak Aditya
Dec 01, 2025
Wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Utara. (Foto: Instagram/pemprovsumut)
Wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Utara. (Foto: Instagram/pemprovsumut)

ThePhrase.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan total sebanyak 442 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 402 lainnya masih hilang dalam bencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Jumlah korban jiwa akibat bencana dahsyat itu diperkirakan masih akan terus meningkat, sebagaimana masih banyak korban yang belum ditemukan.

“Berdasarkan data sementara, total korban meninggal dunia mencapai 442 jiwa, dan 402 jiwa masih dinyatakan hilang,” ujar Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan persnya di Pos Pendukung Nasional, Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada Minggu (30/11) dikutip CNN Indonesia.

Ia menyatakan bahwa tim gabungan dari BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah masih terus berupaya mempercepat proses pencarian korban, penyaluran bantuan, serta pembukaan akses menuju wilayah-wilayah yang terisolasi.

Sumatra Utara, Wilayah dengan Korban Terbanyak

BNPB Laporkan Korban Meninggal Banjir Aceh Sumatra Capai 442 Jiwa  400 an Lainnya Belum Ditemukan
Provinsi Sumatra Utara menjadi wilayah terdampak banjir dan longsor paling parah berdasarkan laporan BNPB. (Foto: Instagram/pemprovsumut)

Berdasarkan laporan, Sumatra Utara tercatat menjadi provinsi dengan dampak paling parah, yang menelan hingga 217 korban meninggal dunia, 209 orang hilang, dan 16 lainnya mengalami luka-luka.

Jumlah korban yang masih hilang juga meningkat karena semakin banyak keluarga yang melaporkan anggota keluarganya belum ditemukan.

Korban tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias.

Ribuan warga mengungsi dari berbagai daerah, antara lain Tapanuli Utara (3.600 jiwa), Tapanuli Tengah (1.659 jiwa), Tapanuli Selatan (4.661 jiwa), Kota Sibolga (4.456 jiwa), Humbang Hasundutan (2.200 jiwa), dan Mandailing Natal (1.378 jiwa).

Terkait akses darat ke sejumlah kabupaten masih terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan. Jalur Tarutung–Sibolga di Tapanuli Utara terputus di banyak titik, sementara beberapa desa di Parmonangan dan Adiankoting belum dapat dijangkau. Diperkirakan lebih dari 12.000 jiwa terdampak di wilayah ini.

“Untuk Tarutung-Sibolga ini masih normalisasi. Yang bisa ditembus alat berat ini 40 kilometer,” kata Suharyanto.

Situasi di Sumatra Barat dan Aceh

Di Sumatra Barat, BNPB mencatat 129 orang meninggal dunia, 118 hilang, dan 16 mengalami luka-luka. 

Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.

Jumlah pengungsi mencapai 11.820 KK atau sekitar 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Pesisir Selatan.

Sementara itu di Aceh, 96 orang dinyatakan meninggal dunia dan 75 orang hilang. Dampak bencana dirasakan di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya.

“Jumlah pengungsi mencapai 62.000 KK di berbagai kabupaten/kota,” pungkas Suharyanto. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic