ThePhrase.id - Maskapai penerbangan British Airways mengoperasikan penerbangan komersil perdana yang menggunakan bahan bakar energi baru terbarukan yang dicampur dengan bahan bakar jet tradisional.
Foto: Pesawat Ramah Lingkungan (dok. British Airways)
Penerbangan tersebut adalah penerbangan dari London Heathrow Airport ke Glasglow Airport dengan pesawat Airbus A320neo. Perusahaan mengklaim bahwa pesawat tersebut lebih efisen, mampu menggunakan 20% lebih sedikit bahan bakar.
Pesawat didorong mundur dengan kendaraan listrik, hanya satu mesin yang digunakan untuk meluncur baik sebelum lepas landas maupun setelah mendarat. Data berat dan angin digunakan untuk membuat rute yang paling efisien.
Selain itu, Airbus A320neo juga memiliki kursi dan troli makan yang lebih ringan. Serta, menggunakan manual dan majalah digital untuk mengurangi beban.
Menurut perusahaan, penerbangan ini dijuluki "The Perfect Flight". Selain menggunakan kombinasi bahan bakar penerbangan energi terbarukan, maskapai juga melakukan langkah-langkah pengurangan emisi seperti beralih ke setengah daya selama taxi.
Foto: Pesawat British Airways (dok. British Airways)
Secara total, British Airways mengatakan penerbangan tersebut menghasilkan 62% lebih sedikit emisi CO2 jalur penerbangan serupa yang diterbangkan maskapai pada 2010 ke Edinburgh.
"Penerbangan ini menawarkan demonstrasi praktis dari kemajuan yang kami buat dalam perjalanan pengurangan karbon kami," kata Ketua dan CEO British Airways Sean Doyle dalam sebuah pernyataan.
Menurutnya, momen bersejarah ini menjadi awal usaha perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi. Serta menunjukkan komitmen British Airwas untuk terus berinovasi, bekerja sama dengan Pemerintah serta mempercepat penggunaan bahan bakar dengan karbon rendah.
Bukan Menjadi yang Pertama
Foto: Pesawat Air France (dok. Air France)
Sebelumnya, maskapai penerbangan Air France-KLM Group telah melakukan penerbangan jarak jauh dengan bahan bakar yang sama. Campuran biofuel dari minyak goreng bekas yang digunakan pada penerbangan ini adalah 16%.
Penerbangan Air France 342 berangkat dari bandara Paris-Charles de Gaulle Groupe ADP di Prancis menuju Montreal, Kanada dengan bahan bakar energi terbarukan yang diproduksi di biorefinery La Mde Total di Prancis selatan dan pabrik Oudalle-nya.
Lain dengan British Airways, pesawat Air France tidak memerlukan modifikasi apa pun pada mesin, penyimpanan, atau infrastruktur distribusinya untuk menggabungkan biofuel. Penerbangan 8 jam ini mampu mengurangi 20 metrik ton CO2.
Diharapkan seluruh maskapai penerbangan di dunia nantinya bisa secara bertahap melakukan transisi untuk menggunakan bahan bakar energi terbarukan. [nadira]