ThePhrase.id - Mohamed Salah akhirnya buka suara soal hubungan profesionalnya dengan Sadio Mane saat masih sama-sama membela Liverpool. Usut punya usut, keduanya ternyata tidak akur.
Dalam wawancaranya bersama France Football, pemain asal Mesir itu mengaku pernah ada "ketegangan" antara dirinya dan Mane, terutama di momen-momen panas di lapangan.
Salah dan Mane menjadi bagian dari trio lini depan Liverpool yang ikonik bersama Roberto Firmino. Mereka bermain bersama selama lima musim sebelum Mane pindah ke Bayern Munich pada 2022.
Meski sukses membawa banyak gol untuk The Reds, ternyata dinamika di antara mereka tidak selalu mulus. Terutama antara Salah dan Mane yang memang telah memancing kecurigaan sejak lama.
Salah tidak menutupi bahwa terkadang ada gesekan di antara mereka, salah satunya karena ambisi pribadi sebagai penyerang. Apalagi keduanya sama-sama pemain bertipikal haus gol.
"Ya, memang ada ketegangan dengan Sadio," tegas Salah. "Tapi kami tetap profesional sampai akhir. Saya rasa itu tidak pernah benar-benar mengganggu tim," lanjut Salah.
Momen yang paling banyak disorot adalah ketika Liverpool menang 3-0 atas Burnley pada 2019. Dalam pertandingan itu, Mane terlihat marah setelah Salah memilih menembak sendiri alih-alih mengoper bola ke rekannya yang lebih terbuka.
Reaksi Mane saat ditarik keluar dari lapangan sempat jadi perbincangan hangat. Meski begitu, Salah menegaskan bahwa ia dan Mane tetap saling menghormati, meski hubungan mereka di luar lapangan tidak terlalu dekat.
"Kami bukan teman dekat, tapi kami selalu respek satu sama lain," tegas Salah, yang masih setia bersama Liverpool sejak bergabung pada 2017 ini.
Pemain 31 tahun itu juga membantah anggapan bahwa dirinya pemain yang egois di depan gawang. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai pemain yang paling banyak memberi assist kepada Mane selama mereka bermain bersama di Liverpool.
"Saya mengerti orang bebas berpendapat, tapi saya ingin semua orang tahu bahwa saya adalah pemain yang paling sering memberi assist ke Sadio, 18 assists," beber Salah.
"Orang lebih suka membuat narasi yang enak dijual, padahal faktanya tidak seperti itu," sambung pencetak 244 gol dari 398 pertandingan untuk Liverpool itu.
Ketegangan antara Salah dan Mane juga diyakini muncul karena persaingan mereka di level timnas. Keduanya merupakan bintang utama untuk negara masing-masing, Mesir dan Senegal. Bahkan, mereka pernah bertemu di final Piala Afrika 2021 yang dimenangkan Senegal lewat adu penalti.
Meski di tahun-tahun terakhir sempat merenggang, Salah mengaku hubungannya dengan Mane sempat sangat dekat. Terutama di awal-awal kebersamaan mereka.
"Pada musim 2017-18, kami sangat dekat. Kami berteman, sering ngobrol juga," ungkap Salah mengenai hubungannya dengan Mane yang pasang surut itu.
Kini, baik Salah maupun Mane telah menempuh jalan berbeda. Salah masih jadi andalan Liverpool, sementara Mane kini bermain untuk Al Nassr di Arab Saudi.
Meski masa kejayaan mereka di Liverpool sudah lewat, kisah duet mereka akan selalu dikenang sebagai salah satu yang paling mematikan di Premier League. (Rangga)