trending

Bumi Bakal Punya "Dua Bulan" Mulai 29 September, Apa Dampaknya?

Penulis Nadira Sekar
Sep 24, 2024
Foto: Ilustrasi Bulan (freepik.com photo by wirestock)
Foto: Ilustrasi Bulan (freepik.com photo by wirestock)

ThePhrase.id - Pada akhir September ini, Bumi akan memiliki dua "bulan." Namun, bulan kedua ini bukanlah satelit alami, melainkan sebuah asteroid kecil dengan diameter sekitar 10 meter yang diberi nama 2024 PT5.

Berbeda dengan Bulan yang telah mengorbit Bumi selama lebih dari 4 miliar tahun, "bulan mini" ini hanya akan bertahan selama 56,6 hari sebelum meninggalkan orbit Bumi pada 25 November dan kembali ke sabuk asteroid, melanjutkan orbitnya di sekitar Matahari.

Melansir space.com, tim ilmuwan yang mempelajari fenomena ini telah mengidentifikasi peristiwa tangkapan gravitasi yang menarik 2024 PT5 ke orbit Bumi. Asteroid ini berasal dari sabuk asteroid Arjuna, sekelompok benda langit dengan orbit yang sangat mirip dengan orbit Bumi, sekitar 150 juta kilometer dari Matahari.

"Asteroid yang akan 'berkunjung' ini berasal dari sabuk asteroid Arjuna, yang terdiri dari bebatuan luar angkasa dengan orbit yang sangat mirip dengan Bumi pada jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer dari Matahari," ujar Carlos de la Fuente Marcos, profesor dari Universidad Complutense de Madrid sekaligus penulis utama penelitian tersebut. 

Marcos menjelaskan bahwa beberapa objek dari sabuk Arjuna kadang mendekati Bumi hingga jarak 4,5 juta kilometer dengan kecepatan rendah sekitar 3.540 km/jam. Dalam situasi ini, objek seperti 2024 PT5 dapat tertangkap oleh gravitasi Bumi dan menjadi bulan sementara. Namun, tidak seperti Bulan sejati, asteroid ini tidak akan menyelesaikan satu putaran penuh di sekitar Bumi.

Fenomena mini-bulan terbagi menjadi dua jenis: episode panjang, di mana asteroid mengorbit Bumi selama beberapa tahun, dan episode pendek, seperti yang terjadi dengan 2024 PT5, di mana asteroid hanya bertahan selama beberapa hari hingga beberapa bulan.

Sebenarnya, fenomena bulan mini seperti ini cukup sering terjadi setiap dekade. Namun, tangkapan gravitasi yang bertahan lama sangat jarang, hanya terjadi sekali setiap 10 hingga 20 tahun.

Sayangnya, asteroid 2024 PT5 terlalu kecil dan redup untuk dilihat oleh mata telanjang. Untuk mengamatinya, diperlukan teleskop dengan diameter setidaknya 30 inci yang dilengkapi detektor CCD atau CMOS.

Lantas, adakah dampak Bulan tambahan tersebut?

Melansir Kompas.com, Thomas Djamaluddin, Profesor riset astronomi dan astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memastikan bahwa asteroid 2024 PT5 tidak akan memberikan dampak signifikan pada Bumi.

Hal tersebut dikarenakan ukuran asteroid ini sangat kecil dan daya gravitasinya terlalu rendah. 

"Ukurannya hanya sekitar 10 meter, jadi tidak berdampak apapun," ujar Thomas. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic