ThePhrase.id - Baru-baru ini, berita mengenai badai matahari terbesar dalam lebih dari dua dekade yang melanda Bumi pada tanggal 10-12 Mei 2024 telah menarik perhatian publik. Fenomena ini tidak hanya memicu pertunjukan aurora yang memukau di langit di berbagai belahan dunia, tetapi juga menyebabkan gangguan pada satelit dan jaringan listrik.
Namun, apa sebenarnya badai matahari, dan apa penyebabnya?
Badai matahari, atau yang dikenal juga sebagai badai geomagnetik, adalah gangguan pada medan magnet Bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi besar dari Matahari. Pelepasan energi ini, yang disebut sebagai Suar Matahari (Solar Flare) dan Ejeksi Massa Koronal (Coronal Mass Ejection - CME), dapat melontarkan partikel bermuatan dan plasma ke luar angkasa.
Ketika partikel-partikel ini menabrak medan magnet Bumi, dapat menyebabkan berbagai gangguan, seperti:
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ledakan di Matahari disebabkan oleh adanya aktivitas internal di Matahari yang dipicu oleh tingkat aktivitas Matahari yang mengalami pasang surut selama siklus 11 tahunan.
Meskipun para ahli atmosfer di seluruh dunia belum mengetahui penyebabnya secara pasti, kemungkinan besar melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam Matahari.
Indonesia yang terletak di wilayah khatulistiwa, relatif terlindung dari dampak langsung badai matahari. Namun, tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia pada teknologi satelit dan jaringan kelistrikan dapat berdampak tidak langsung pada kehidupan sehari-hari.
[nadira]