ThePhrase.id - Kampung atlet Olimpiade Paris 2024 tanpa pendingin suara atau AC. Panitia penyelenggara beralasan tujuannya demi lingkungan dan supaya emisi karbon menjadi rendah.
Atlet Tim Indonesia, Eko Yuli Irawan punya cara untuk mengakalinya. Lifter berumur 34 tahun ini berencana untuk membawa kipas angin berbentuk portabel dari rumah.
Akan tetapi, Eko Yuli merasa ketiadaan AC di kampung atlet Olimpiade Paris bukan menjadi masalah untukny. Malah, ia bisa memanfaatkan hawa panas untuk menurunkan berat badan.
Maklum, berat Eko Yuli masih mencapai 68kg. Sementara, ia harus berlomba dalam cabang olahraga (cabor) angkat besi di nomor 61kg Olimpiade Paris. Jadi, masih ada selisih 7kg.
Untungnya, suhu paris pada sepanjang Olimpiade 2024 tengah sejuk-sejuknya. Ibu kota Prancis itu bersuhu rata-rata paling tinggi 26 derajat celcius dan paling rendah 16 derajat celcius.
"Ya mudah-mudahan masih aman, masih cocok dengan kami. Di Indonesia cuacanya kan juga panas. Jadi mungkin malah menjadi nilai positif untuk saya," beber Eko Yuli.
"Saya lebih nyaman untuk menurunkan berat badan kalah suhunya panas. Jadi lebih cepat berkeringat. Jadi saya mengambil sisi positifnya saja," tambah Eko Yuli.
"Saya mungkin mengakalinya bisa mencari kipas angin portabel atau membawa dari rumah, begitu," tambah atlet yang telah bermain dalam empat edisi Olimpiade tersebut.
"Untuk persiapan, sudah lebih baik dari sebelumnya. Recovery juga berjalan bagus. Memang belum 100 persen tapi sudah menunjukkan perbaikan dan mudah-mudahan sebulan terakhir bisa siap bertanding di Olimpiade Paris," lanjutnya.
Olimpiade Paris akan digelar pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024. Tim Indonesia berkekuatan 29 atlet dari 12 cabor. Target masih belum ditentukan karena menunggu pelepasan Presiden Jokowi. (Rangga)