ThePhrase.id - Salah satu fashion stylist langganan artis, Caren Delano baru saja merilis jenama busana sendiri dengan nama Faboo pada 9 Oktober 2022 di Senayan City. Peluncuran jenama tersebut masih dalam rangkaian pameran digital fashion styling-nya, Abracadabra.
Bagaimana perjalanan karier Caren Delano?
Pria kelahiran 4 Desember 1980 di Semarang, Jawa Tengah ini merupakan lulusan sekolah desain mode LPTB Susan Budiarjo dan tercatat sebagai lulusan termuda pada tahun 1999. Ia merupakan rekan seangkatan Barli Asmara, desainer kondang Indonesia.
Caren Delano dalam promosi produk terbarunya (Foto: instagram/carendelano)
Selepas lulus, Caren membuka dan mengelola butiknya sendiri dengan nama Caren Rowan Delano. Sebagai fashion designer, Caren rutin menyelenggarakan pertunjukan mode baik di kafe maupun restoran.
“Pada 2003 saya diundang permaisuri Malaysia, dibuatkan pertunjukan mode tunggal olehnya di sana. Itulah terakhir kali saya berkiprah menjadi desainer. Saya memutuskan tidak menjadi desainer lagi, karena saya merasa gagal total,” ungkap Caren dilansir Tabloid Bintang.
Kegagalannya menjadi fashion designer ini adalah karena busana rancangannya tak laku terjual meski telah menggelar sekitar 100 kali perrtunjukan busana tiap tahunnya.
Caren muda saat itu bangkrut dan harus menyusahkan orang tuanya. Ia kemudian memutuskan melanjutkan studi fashion di Negeri Paman Sam pada tahun 2004. Bermodalkan uang 600 dolar AS pada saat itu, Caren mulai menimba ilmu di jurusan Business Management Fashion di Institute of Technolgy, New York.
Sambil sekolah, ia harus menghidupi diri sendiri dengan bekerja sampingan sebagai pelayan. Sepanjang perjalanannya bekerja, ia selalui melewati berbagai deretan butik mewah. Salah satunya adalah Louis Vuitton (LV).
Setiap melewati butik tersebut, ia selalu terpana dan menabung untuk membeli salah satu dompet LV meski tidak memiliki uang. Setiap pulang kerja ia akan mampir ke butik LV hingga pegawai butik sudah hafal dan mengenalinya.
(Foto: instagram/carendelano)
Melihat kegigihan Caren, manajer LV mengatakan bahwa ia seorang pekerja keras. Dari situ, setiap ada acara LV ia selalu diundang hingga mulai mengenal klien-klien dan tamu LV. Para tamu dan klien LV menyukai Caren karena ia supel dan nyambung diajak berbicara mengenai mode.
Pria berdarah Manado ini kemudian diminta menjadi personal shopper dan diminta menata gaya busana salah satu klien LV di New York. Ia sangat menikmati proses berbelanja dan mengonsep penampilan seseorang yang mengarahnya menjadi fashion stylist.
Kliennya terus bertambah dari mulut ke mulut hingga ia mulai menyeriusi pekerjaan sebagai personal shopper dan fashion stylist di Amerika sejak tahun 2007. Ia juga sempat bekerja di sebuah retailer di New York.
Sayangnya, ia harus kembali ke Indonesia pada tahun 2011 karena ayahnya sakit. Meski sempat kehilangan arah di Jakarta, ia kembali bekerja sebagai fashion stylist bagi sosialita terkenal di Jakarta berkat pertemanannya dengan Dave Hendrik dan Becky Tumewu.
Sejak saat itu namanya langsung melejit sebagai fashion stylist bagi para selebritas Tanah Air seperti Chelsea Olivia, Nagita Slavina, hingga Agnez Mo. Ia juga melebarkan kariernya dan sempat menjadi pembawa acara di Insert Trrans TV.
Caren kerap ditunjuk sebagai pengarah busana dan fashion guru dalam berbagai acara di televisi seperti Liga Dangdut Indonesia, D’star, hingga Pop Academy.
Peluncuran Faboo, fashion brand miliknya baru-baru ini merupakan perwujudan mimpinya karena ia ingin memiliki karya yang bisa terus dikenang oleh publik.
"Kalau cuma jadi Fashion Stylist, nanti jika saya meninggal, saya nggak punya karya yang tetap hidup. Saya mikir. Gimana berkontribusi setelah jadi fashion stylist. Tapi kalau punya brand, orang bisa tetap ingat saya," ungkap Caren dilansir pop mama dalam acara “How to Scale up your Fashion Brand in Digital Era?”, Minggu, (16/10/2022). [fa]