ThePhrase.id – Cegah pemanasan global, pabrik penyedot CO2 terbesar di dunia mulai beroperasi. Pabrik penyedot karbon dioksida (CO2) terbesar ini mampu menyedot CO2 hingga 4.000 ton per tahun (setara dengan emisi tahunan yang berasal dari sekitar 790 hingga 870 mobil).
Pabrik ini memiliki 8 wadah besar yang dilengkapi filter dan kipas raksasa untuk mengekstrak karbon dioksida. Pabrik dengan mesin-mesin raksasa ini diberi nama ‘Orca’, didirikan oleh perusahaan asal Swiss, Climeworks AG dan perusahaan Islandia, Carbfix, dengan total biaya sebesar 10 hingga 15 juta dollar Amerika.
Lantas apa yang akan terjadi kepada CO2 yang telah diserap oleh mesin dengan teknologi baru tersebut?
Dengan menggunakan teknologi direct carbon capture atau penangkapan karbon secara langsung, CO2 yang disedot oleh mesin pabrik ini akan dicampur dengan air dan kemudian dipompa ke bawah tanah, di mana lama-kelamaan zat penyebab pemanasan global tersebut nantinya akan menjadi batu.
Potret jarak dekat Orca, pabrik penyedot CO2 terbesar di dunia (Foto: ZME Science)
Pemilihan Islandia sebagai tempat dibangunnya Orca bukan hanya didasari oleh ketersediaan lahan semata. Sebagai negara kepulauan kecil yang memiliki geologi bawah tanah yang ideal untuk menangkap karbon dan banyak energi bumi menyebabkan Orca didirikan di negara tersebut.
"Ini memang langkah penting dalam perlombaan menuju 'nol emisi gas rumah kaca' yang diperlukan untuk mengelola krisis iklim. Mungkin terdengar seperti cerita fiksi ilmiah, tapi kita punya contoh lain dalam sejarah kemajuan teknologi yang luar biasa," ungkap Perdana Menteri Islandia, Katrin Jakobsdottir.
Pabrik yang berlokasi di Islandia ini diharapkan oleh para ahli iklim agar dapat mencegah pemanasan global serta memenuhi target Perjanjian Paris.
Meskipun pabrik ini masih dinilai terlalu mahal dan dapat memakan waktu puluhan tahun untuk beroperasi dalam skala besar, namun para ilmuwan menilai bahwa Orca merupakan langkah awal yang besar.
Ilustrasi menghentikan penyebaran CO2 di Bumi (Foto: Freepik)
Menurut Badan Energi International (IEA), terhitung hingga saat ini terdapat 15 pabrik serupa di dunia, yang jika digabungkan, telah menangkap lebih dari 9.000 ton karbon dioksida per tahunnya.
Sementara itu, sebuah perusahaan minyak AS bernama Occidental kini juga tengah mengembangkan pabrik serupa yang diprediksi akan menjadi pabrik penyedot CO2 terbesar di masa yang akan datang.
Rencananya, Occidental akan merancang mesin yang dapat menyedot udara sebanyak satu juta ton per tahun di dekat ladang minyak Texas. [hc]