Cerita Apriani Rahayu Nyaris Beri Bogem Mentah ke Siti Fadia di Pelatnas Cipayung, Kini Sudah Baikan

Thephrase.id - Pebulutangkis putri Indonesia, Apriani Rahayu menceritakan sempat berkelahi dengan pasangannya di ganda putri, Siti Fadia Silva Ramadhanti. Bagaimana kisahnya?

Kejadian terjadi pada 17 Mei 2024 di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Apriyani dan Siti Fadia sedang meningkatkan intensitas latihan menuju Olimpiade 2024 Paris pada Juli-Agustus 2024.

"Sekarang pelatih tak ada menurunkan latihan. Dari kemarin sampai sekarang gila jarang banget dari atas sampai bawah," ungkap Apriyani.

"Jarang itu dalam arti kita melakukan yang benar. Jadi sekiranya ini bisa bermanfaat bagi saya dan Siti Fadia. Dan untuk kontrol hati, kemarin saya sempat ada drama saya dan Siti Fadia, itu nyaris berantem saya di sini," sambung Apriyani.

"Karena pikiran saya kan tensinya lagi gede. Jadi pada saat saya lupa dan tidak bisa mengontrol kan lepas. Lepasnya pada saat saya melihat Siti Fadia tidak sesuai dengan ekspektasi saya," lanjut Apriyani.

"Tidak sesuai dengan kemauan saya pada saat latihan. Pada saat butuhnya power dan endurance, kok malah mainnya tak dapat, tak seperti itu latihannya. Jadinya itu yang buat saya hilang kontrol," bebernya.

"Kemarin sempat berantem saya, saya dan Siti Fadia nyaris tonjok-tonjokan. Siti Fadia nyaris saya tonjok karena maksudnya itu alam bawah sadar saya. Saya bisa cerita dikit, itu pengontrolannya begitu," tegas Apriyani.

"Tensinya itu besar sekali, sudah kembali lagi dari cedera, tidak ada lagi cedera, jadi kayak berapi-api, dan lupa kontrol itu," ujar pebulutangkis berumur 26 tahun itu.

Untungnya, keributan keduanya tidak berlangsung lama. Apriyani dan Siti Fadia dapat menyelesaikan masalah keduanya pada hari yang sama. Hubungan keduanya kini sudah kembali ke seperti semula

"Ya setelah itu dari hari itu juga langsung menyelesaikan masalah. Dia pada akhirnya tahu apa yang saya rasakan, saya juga begitu kepadanya. Kami satu sama lain untuk kontrol. Saling mengingatkan pada akhirnya," jelas Apriyani.

"Yang memisahkan banyak. Sampai anak-anak ganda putra pada ikutan, Fajar Alfian dan lain-lain. Tapi setelah itu selesai. Baikannya? Nangis-nangisan. Ya itu saling support karena sayang dan peduli makanya timbul ekspektasi luar biasa. Nah, itu salah satu kontrolnya kita," kata Apriyani.

"Saya mengontrolnya lebih ke berserah tapi tetap ada tujuan. Ya, kita tetap coba lakukan karena kami mau peak-nya di semua pertandingan. Tidak hanya Singapura Open, Indonesia Open, tapi Paris Open juga," ucapnya.

"Bagaimana caranya kita maintenance-nya dan tidak perlu banyak pikir. Apa yang perlu kami pikirkan, kalau tidak ya tidak usah, yang penting maksimal saja. Sisanya serahkan saja," tutup Apriyani. (Rudi P)