sportLiga Inggris

Cerita Eintracht Frankfurt yang Jadi Mesin Pencetak Uang Striker Eropa, Konversi Rp340 M Jadi Rp4,6 T dalam 2 Tahun

Penulis Ahmad Haidir
Jul 23, 2025
Foto: Instagram Hugo Ekitike
Foto: Instagram Hugo Ekitike

Thephrase.id - Eintracht Frankfurt mencatatkan keuntungan besar dari aktivitas transfer dalam dua tahun terakhir. Klub Bundesliga itu sukses meraup pendapatan sekitar 265 juta euro atau setara dengan Rp4,6 triliun hanya dari penjualan tiga striker utama.

Tiga nama yang menjadi ladang emas Eintracht Frankfurt adalah Hugo Ekitike, Omar Marmoush, dan Kolo Muani. Ketiganya dibeli dengan total investasi 16,5 juta euro atau sekitar Rp286 miliar.

Akan tetapi, ketiganya dilepas dengan harga yang berlipat ganda. Strategi transfer ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling brilian di sepak bola Eropa saat ini.

Kolo Muani adalah contoh pertama keberhasilan Eintracht Frankfurt. Didatangkan secara gratis dari Nantes pada 2022, penyerang Prancis ini mencetak 23 gol dalam 46 pertandingan musim 2022/2023.

Penampilan impresif itu membuat Paris Saint-Germain (PSG) rela membayar 95 juta euro atau sekitar Rp1,64 triliun untuk memboyongnya dari Eintracht Frankfurt.

Setahun kemudian, Eintracht Frankfurt kembali mengulang trik yang sama dengan Omar Marmoush. Striker Mesir itu bergabung tanpa biaya transfer dari Wolfsburg.

Selama 67 laga, ia mencetak 37 gol dan menjadi salah satu bintang Bundesliga. Pada Januari 2025, Manchester City mengeluarkan 75 juta euro atau setara Rp1,29 triliun untuk mendapatkan jasanya.

Hugo Ekitike menjadi satu-satunya dari tiga striker tersebut yang sempat memerlukan biaya transfer. Frankfurt membelinya dari PSG seharga 16,5 juta euro atau sekitar Rp282 miliar setelah masa pinjaman sukses.

Hanya satu musim kemudian, setelah mencetak 22 gol dalam 48 laga, Liverpool membayar 95 juta euro atau sekitar Rp1,64 triliun untuk mengamankannya ke Premier League 2025-2026.

Jika dihitung secara total, Eintracht Frankfurt hanya mengeluarkan 16,5 juta euro atau Rp282 miliar namun berhasil menjual ketiga pemain itu dengan total 265 juta euro atau Rp4,6 triliun.

Keuntungan bersih sekitar Rp4,3 triliun ini bahkan disebut-sebut enam kali lebih besar dari laba bersih Bayern Munchen pada musim 2023-2024 yang tercatat sekitar Rp720 miliar.

Keberhasilan ini tidak datang secara kebetulan. Menurut laporan Marca, rahasia Eintracht Frankfurt adalah merekrut talenta muda dengan potensi besar, mengembangkan mereka di lingkungan yang tepat, lalu melepasnya ketika harga berada di puncak.

Fokus Eintracht Frankfurt pada pemain depan berusia awal 20-an telah menghasilkan deretan bintang baru yang diminati klub-klub top Eropa.

Pola seperti ini juga pernah dilakukan klub-klub Bundesliga lainnya. Erling Haaland, misalnya, setelah tampil gemilang di Borussia Dortmund, kemudian pindah ke Manchester City dan langsung membawa klub itu meraih treble.

Jude Bellingham pun menjalani jalur serupa dengan pindah dari Borussia Dortmund ke Real Madrid dan memenangkan La Liga serta Liga Champions.

Eintracht sendiri menutup musim lalu di posisi ketiga Bundesliga. Hasil tersebut mengantarkan mereka kembali ke Liga Champions bersama Bayern Munchen, Bayer Leverkusen, dan Borussia Dortmund.

Musim depan, Eintracht Frankfurt berpeluang menghadapi kembali Muani, Marmoush, maupun Ekitike di panggung Eropa.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic