Cerita Gerald Vanenburg Begadang dan Tidur Jam 5 Pagi demi Cari Pemain untuk Timnas Indonesia U-23

Thephrase.id - Gerald Vanenburg berkorban banyak demi mencari pemain untuk Timnas Indonesia U-23 menuju Piala AFF U-23 2025. Juru taktik berkebangsaan Belanda itu sampai harus tidur sampai pukul 05.00 WIB.

"Pertama-tama, kadang saya baru tidur jam 5 pagi karena saya belum kenal para pemain. Jadi saya menonton banyak pertandingan dan juga mengunjungi para pemain," tegas Vanenburg.

"Saya menghabiskan banyak waktu untuk memastikan semuanya. Semuanya harus lengkap. Bukan cuma fisik, bukan cuma teknik, ini rencana total," sambung Vanenburg yang berumur 61 tahun ini.

"Kami harus siap. Bersama-sama, kami harus menjadi tim yang sangat kuat. Bukan hanya teknik, kami harus punya fisik, harus berjuang, harus bermain. Semua aspek dalam permainan itu penting," tambahnya.

Vanenburg telah memanggil 30 pemain ke Timnas Indonesia U-23 yang bakal menjadi tuan rumah Piala AFF U-23 2025 pada 15-29 Juli 2025, termasuk Jens Raven yang bermain untuk FC Dordrecht di Belanda.

"Ya, saya memilih semuanya sendiri. Tapi tentu saja ini tidak mudah karena saya belum mengenal para pemain. Jadi saya menonton banyak pertandingan, bahkan sampai malam hari," ucap Vanenburg.

"Tapi pada akhirnya, saya sangat senang dengan para pemain yang saya pilih. Saya rasa semua pemain memiliki karakter yang layak untuk bermain membela Indonesia," katanya.

"Mereka semua senang menunjukkan kemampuan mereka, dan mereka tahu itu. Jadi menurut saya, itu bukan pertanyaan lagi, para pemain senang bermain untuk Timnas Indonesia," papar Vanenburg.

Di Piala AFF U-23 2025, yang menjadi pemanasan untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup A bersama Timnas Malaysia U-23, Timnas Filipina U-23, dan Timnas Brunei Darussalam U-23.

"Setiap kali memulai sesuatu, target saya selalu untuk menang. Saya pernah juara Liga Champions, saya juara Piala Eropa, saya memenangkan banyak hal," ucap Vanenburg.

"Saya tidak pernah memulai musim dengan pikiran akan kalah. Menurut saya itu tidak normal. Akan berakhir di mana, saya tidak tahu. Tapi filosofi saya adalah mencoba memenangkan setiap pertandingan," tandasnya.