
Thephrase.id - Bek Timnas Indonesia dan Sassuolo, Jay Idzes, mengungkapkan pandangannya soal kesamaan besar antara suporter sepak bola Italia dan Indonesia. Menurutnya, semangat para penggemar di kedua negara begitu kuat dan sulit dijelaskan dengan kata-kata.
"Sesuatu yang sangat mirip antara Italia dan Indonesia adalah gairah para penggemar terhadap sepak bola. Sulit dijelaskan. Anda harus benar-benar mengalaminya," beber Idzes.
Ia menambahkan bahwa siapa pun harus datang langsung ke Indonesia untuk memahami besarnya antusiasme masyarakat terhadap sepak bola. Idzes menilai atmosfer pertandingan di Tanah Air memiliki daya magis tersendiri.
"Anda harus datang ke Indonesia sekali, dan Anda harus melihatnya dengan mata kepala sendiri," tegasnya.
Menurutnya, suasana di stadion selalu penuh warna dan semangat. Pengalaman itu menjadi hal yang harus dirasakan langsung oleh setiap pencinta sepak bola dunia.
"Anda harus berada di stadion, menonton pertandingan. Melihat bagaimana para penggemar mempersiapkan pertandingan, bagaimana para penggemar tiba di stadion, bagaimana penonton bersorak di luar stadion setiap kali kami bermain dengan tim nasional," kata Idzes.
Pemain berusia 25 tahun itu juga menilai, baik Italia maupun Indonesia sama-sama memiliki penggemar dengan loyalitas tinggi. Dukungan itu bahkan tetap hadir meski tim kesayangan harus menelan kekalahan.
"Bagaimana mereka mendukung kami dengan segala cara yang mungkin bahkan jika kami kalah. Saya rasa para penggemar di Italia juga sama. Di Italia mereka sangat bersemangat, saya tidak perlu menjelaskannya," tutur Idzes.
"Idzes turut menyoroti besarnya perhatian publik Indonesia terhadap sepak bola Eropa, khususnya Serie A. Ia menyebut penggemar Tanah Air kini semakin tertarik menyaksikan pertandingan klub-klub Italia.
"Orang Indonesia menonton sepak bola Italia, tetapi jelas sekarang karena saya dan Emil Audero bermain di Serie A, dan bahkan ketika kami bermain di Serie B, mereka menayangkan beberapa pertandingan di TV," katanya.
Sebagai pemain yang juga menjadi bagian dari Timnas Indonesia, Idzes merasa memiliki tanggung jawab besar. Ia menyebut kebanggaan itu tak lepas dari kesempatan tampil di salah satu liga terbesar di dunia.
"Sebagai perwakilan Timnas Indonesia, kami memiliki kesempatan untuk bermain di salah satu liga terbesar di dunia. Kami senang orang-orang menonton kami," jelas Idzes.
Popularitasnya di Indonesia juga terasa hingga ke level klub. Idzes mengaku melihat lonjakan dukungan dari fans Indonesia sejak bergabung dengan Sassuolo.
"Dukungan di media sosial, bahkan ketika saya tiba di Sassuolo, saya melihat semua orang mulai mengikuti Sassuolo. Ini semacam tanggung jawab, terutama karena saya kapten tim nasional," ujarnya.
Pemain kelahiran Belanda itu mengatakan, dukungan luar biasa dari suporter membuatnya ingin terus memberikan contoh baik di dalam maupun di luar lapangan. Ia menegaskan rasa hormatnya terhadap cinta yang diberikan oleh para penggemar Indonesia.
"Saya berusaha memberi contoh yang baik, saya berusaha melakukannya, itu semacam filosofi saya dan saya berusaha melakukannya dengan cara terbaik. Tentu saja, ketika saya melihat dukungan dan cinta yang saya terima dari para penggemar, saya ingin membalas mereka dengan cara terbaik," ungkap Idzes.
Jay Idzes juga menjelaskan soal julukan khas yang melekat padanya di kalangan suporter Indonesia. Ia mengaku sempat bingung saat pertama kali dipanggil "Bang Jay" oleh publik Tanah Air.
"Orang-orang memanggil saya Bang Jay. Saya tidak tahu persis kenapa, tapi pertama kali saya ke Indonesia, mereka mulai memanggil saya 'Bang Jay', yang artinya 'kakak', 'kakak laki-laki'," kata Idzes.
"Jadi mereka mulai memanggil saya seperti itu dan itu melekat. Saya tidak tahu siapa yang memikirkannya atau siapa yang memulainya, tapi sekarang semua orang memanggil saya 'Bang Jay'," tandasnya.