leader

Cerita Sukses Nadine Gaus, Designer Muda Indonesia di Balik Brand Klamby

Penulis Firda Ayu
Sep 28, 2025
Nadine Gaus (Foto: jakartafashionweek.co.id)
Nadine Gaus (Foto: jakartafashionweek.co.id)

ThePhrase.id – Bicara tentang modest fashion lokal yang tengah naik daun memang tak ada habisnya. Klamby, yang didirikan oleh pasangan Nadine Gaus dan Muhammad Ridho menjadi salah satu brand lokal yang mewarnai industri ini.  

Nama Nadine Gaus mungkin masih asing di telinga, tapi tidak untuk bisnis yang ia rintis, yaitu Klamby. Perempuan kelahiran 25 Agustus 1992 ini memang memiliki ketertarikan yang besar di dunia fesyen. 

Namun, ia sempat mengikuti keinginan kedua orang tuanya untuk masuk ke perguruan tinggi, lebih tepatnya pada jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski demikian, minat desain yang ia miliki tidak pernah surut.

Minat desain ini kemudian ia perdalam dengan belajar di ESMOD Jakarta dan École Supérieure de Commerce et de Management. Mimpi besarnya dalam dunia fashion terus ia perjuangkan meski banyak tantangan yang harus dihadapi.

“Kalau teman-teman pulang kuliah nongkrong, saya ikut kursus menjahit. This is something makes me happy and feel alive (hal ini yang membuatku senang dan merasa hidup),” ujar Nadine, dikutip dari Tempo.

Perjalanan Mendirikan Klamby

Bisnis Klamby yang ia dirikan justru berawal dari hal tak terduga. Setelah 1,5 tahun berkuliah, ayah Nadine terkena PHK pada tahun 2011. Saat itu, dengan sisa uang saku Rp400 ribu, ia menggunakan setengahnya untuk membeli baju bekas di pasar Yogyakarta.

Baju bekas ini kemudian ia cuci bersih dan jual melalui melalui Facebook dan grup BlackBerry Messenger. Tak disangka, barang preloved tersebut laris manis dengan keuntungan yang cukup untuk membiayai kos, kuliah, hingga membantu kebutuhan keluarga.

Cerita Sukses Nadine Gaus  Designer Muda Indonesia di Balik Brand Klamby
Nadine Gaus pada gelaran Jakarta Fashion Week. (Foto: jakartafashionweek.co.id)

Dari keuntungan itu, Nadine menabung untuk membeli sebuah mesin jahit bekas. Perlahan ia mulai merancang busana sendiri dengan bantuan dari beberapa penjahit yang ia rekrut. Ia kemudian memberanikan diri menjual koleksi rancangannya dan membuka pre-order di Facebook di tahun 2012. 

Meski awalnya belum memakai label tertentu, pada tahun yang sama ia memberi label Klamby untuk baju rancangannya tersebut. Nama ini merupakan modifikasi dari kata Jawa kelambi yang berarti baju, yang dibuat lebih modern agar mudah diucapkan oleh pasar internasional. 

Perjalanan Klamby tidak selalu mulus. Nadine sempat jatuh bangun mempertahankan bisnisnya sambil tetap menyelesaikan kuliah. Setelah lulus, ia mulai membangun kembali Klamby dengan lebih serius.

Pada 2015, setelah mengumpulkan modal yang cukup, Nadine mulai berani mengalihkan sistem penjualan dari pre-order menjadi ready stock, keputusan yang membuat brand ini berkembang pesat.

Klamby sendiri memiliki ciri khas pada koleksi busana dengan motif print yang terinspirasi kekayaan budaya Indonesia. Ia pernah menghadirkan motif dari berbagai daerah, seperti Mandalika, Sulawesi, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Konsistensi Nadine untuk mengangkat budaya Indonesia di tiap koleksinya juga makin mengangkat nama Klamby. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. 

Klamby berhasil menembus panggung internasional, tampil di ajang Dubai Expo 2022, London Fashion Week 2022, hingga bergabung dalam British Fashion Council Patrons. Selain itu, Nadine juga banyak menggandeng influencer ternama, seperti Citra Kirana, Indah Nada Puspita, Aghnia Punjabi, dan masih banyak lagi.

Dari sebuah mesin jahit bekas, Nadine Gaus berhasil membangun Klamby menjadi salah satu brand modest wear unggulan Indonesia yang dikenal secara global. [fa]

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic