sportTimnas Indonesia

Cerita Sumardji Dapat Kartu Merah ketika Protes Wasit Lebihkan Injury Time

Penulis Ahmad Haidir
Oct 12, 2024
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Foto: Istimewa
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Foto: Istimewa

Thephrase.id - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji menceritakan kartu merah yang didapatkannya ketika Tim Merah Putih bermain imbang 2-2 melawan tuan rumah Timnas Bahrain.

Sumardji dikartu merah wasit Ahmed Al-Kaf asal Oman sesaat setelah Timnas Bahrain menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di Bahrain National Stadium, Riffa pada Kamis, 10 September 2024.

Dalam matchday ketiga Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia itu, Timnas Bahrain mencetak gol kedua pada menit ke-90+9 lewat brace Mohamed Marhoon.

Padahal, Ahmed Al-Kaf hanya memberikan perpanjangan waktu selama enam menit. Nyatanya di lapangan, pertandingan baru selesai pada menit ke-90+11 atau lebih lima menit.

"Jadi kartu merah yang dialamatkan ke saya, itu memang saya melakukan protes. Pertama protes itu biasa dengan melihat kondisi saat itu di tambahan waktu di menit keenam lebih 30 detik saya melakukan protes," beber Sumardji.

"Tapi wasit keempat, cadangan, menyampaikan masih kurang satu menit. Saya diam dan duduk lagi. Terus begitu memasuki menit ke-97 lebih 30 detik," lanjut Sumardji.

"Saya langsung berdiri, saya protes keras sampai dengan menit ke-98, sampai dengan terjadinya gol, itu saya memang protes keras," tegas Sumardji.

"Kalaupun itu saya dikartu merah ya itu bentuk daripada ketidak-fairplay-an seorang pengadil di lapangan hijau yang tidak menjalankan sesuai aturan," ungkapnya.

"Karena itu menurut saya itu terlalu mencolok dan terlalu kelihatan sekali kalau membela salah satu tim. Dan itu preseden buruk buat kita semuanya," beber Sumardji.

"Kalau misalnya hanya soal pelanggaran-pelanggaran, yang kira kira agak ada keberpihakan itu tidak terlalu mencolok. Tapi kalau waktu ini kan mencolok sekali," ucapnya.

"Kenapa? Karena satu, di tambahan waktu dari 90 menit setelah berakhir sampai 96 itu tidak ada delay, sama sekali tidak ada delay. Tidak ada juga pelanggaran pelanggaran yang harus memakan waktu atau melambatkan permainan," kata Sumardji.

"Itu tidak ada sama sekali dan itu normal begitu. Bahkan ketika anak anak terjatuh pun juga langsung berdiri. Ini menandakan kita ingin fairplay," ujarnya.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic