regional

Chanting Jawi Wetan Go Global, Dorong Batik Jawa Timur Mendunia

Penulis Ashila Syifaa
Mar 28, 2022
Chanting Jawi Wetan Go Global, Dorong Batik Jawa Timur Mendunia
ThePhrase.id – Jawa Timur memiliki kekayaan seni batik yang berlimpah tapi masih kurang di ketahui oleh masyarakatnya sendiri. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bhayangkari Daerah Jawa Timur menggelar Chanting Jawi Wetan Go Global untuk memperlihatkan dan mengedukasi masyarakat mengenai batik Jawa.

Acara yang digelar sejak tanggal 27 Maret hingga 28 Maret 2022 di Monumen Tugu Pahlawan, Monumen Sepuluh November dan Kantor Gubernur Jawa Timur ini diharapkan menjadi sebuah momentum untuk para pengerajin seni terutama batik Jawa Timur. Acara Chanting Jawi Wetan Go Global hadirkan motif batik dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Saya optimistis Batik Jatim punya masa depan yang cerah. Terlebih saat ini batik telah menjadi gaya hidup. Saya berharap event ini dapat mendorong industri batik Jatim bisa bangkit usai pandemi," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram/surabayapolice1.official)


Keunikan batik Jawa Timur patut dipamerkan, karena setiap kabupaten/kota memiliki kekhasannya sendiri-sendiri.

Motif batik Jawa Timur lebih cenderung bebas yang tidak terikat dengan pakem-pakem seperti batik asal Jawa Tengah yang motifnya mengikuti norma dan budaya keraton. Selain itu motif batik Jawa Timur cenderung memiliki motif naturalis seperti motif alam, bunga, pepohonan dan binatang.

Menurut Khofifah, batik Jawa Timur memiliki filosofi yang kaya dan mendalam terutama dengan pesona alamnya. Tak hanya itu keberagaman motif Jawa Timur memiliki pengaruh dari beberapa budaya luar seperti Tionghoa dan India.

Peraga busana batik. (Foto: Instagram/surabayapolice1.official)


Untuk membawa batik go global, Khofifah menggandeng dua desainer ternama yaitu Denny Wiriawan dan Edward Hutabarat. Tujuannya agar batik Jawa Timur dapat dikenal oleh masyarakat luas bahkan hingga ke masyarakat global.

“Saya rasa semangat kita untuk bisa membuat batik 38 Kab/kota di Jawa Timue naik kelas sangat luar biasa. Memang harus ada sentuhan desainer kondang, harus ada sentuhan dari peraga busana, para model, dan harus ada jejaring market yang kuat untuk bisa membuat batik makin dikenal,” tandas Khofifah. [Syifaa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic