leader

Chris Martin, Vokalis dan Pianis yang Dirikan Band Coldplay

Penulis Rahma K
May 19, 2023
Chris Martin, Vokalis dan Pianis yang Dirikan Band Coldplay
ThePhrase.id – Sosok Chris Martin sebagai vokalis dari band asal Inggris Coldplay menjadi sorotan karena ia dan bandnya akan manggung di Indonesia pada Rabu, 15 November 2023 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Kedatangan Chris dan kawan-kawan ke Indonesia ini menjadi hal yang besar karena konser bertajuk "Music of the Spheres" tersebut menjadi kali pertama Coldplay akan menggelar konser di Indonesia sejak band tersebut dibentuk pada tahun 1997.

Sebagai salah satu band yang besar di dunia dengan segudang lagu-lagu hits yang familier di telinga penggemar maupun masyarakat umum, konser ini kemudian dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dari penjualan pre-sale yang antrian online-nya mencapai 500.000 orang.

Chris Martin. (Foto: Instagram/coldplay)

Tentang Chris Martin


Chris Martin sendiri dikenal sebagai 'wajah' dari Coldplay karena ia merupakan vokalis, pianis, dan gitaris ritmis dari Coldplay. Ia juga merupakan salah satu perintis band yang ber-genre pop rock, alternative rock, pop, dan post-Britpop tersebut.

Bukan hanya tampil di depan panggung dan di depan penonton, pria bernama lengkap Christopher Anthony John Martin ini juga berkontribusi di balik layar dalam penulisan lagu-lagu Coldplay yang kemudian menjadi lagu-lagu yang hits.

Beberapa lagu Coldplay yang ia tulis bersama beberapa songwriter lain antara lain "The Scientist", "A Sky Full of Stars", "Hymn for the Weekend", "Yellow", "Fix You", "Viva la Vida", "My Universe", "Something Just Like This" dan "Paradise".

Chris Martin. (Foto: Instagram/coldplay)


Tak hanya menulis lagu untuk Coldplay, kemampuan menulis Chris yang dapat membuat lagu menjadi viral turut membuatnya menulis untuk musisi lain. Hal ini jarang diketahui oleh orang, tetapi Chris merupakan salah satu penulis dari lagu "Gravity" oleh Embrace, "Fun" oleh Natalie Imbruglia, "Homesick" oleh Dua Lipa, "Heaven" oleh Avicii, "Riptide" oleh The Chainsmokers, dan masih banyak lagi.

Dirikan Coldplay


Kemampuannya dalam menulis dan membuat lagu merupakan salah satu hal yang membuat Chris mendirikan band Coldplay. Pada awalnya, ia bertemu dengan Jonny Buckland ketika masa orientasi kuliah di University College London pada September 1996.

Keduanya memiliki minat yang sama pada bidang musik dan mulai menulis lagu bersama di awal tahun 1997 dan berlatih hingga larut malam. Di tahun yang sama, keduanya bertemu dengan Guy Berryman yang kemudian bergabung sebagai member ketiga.

Ketiganya mulai merekam lagu-lagu demo dengan nama band Big Fat Noises. Namun, ketika mulai tampil di depan publik secara live untuk pertama kali di tahun 1998 dengan member baru, Will Champion sebagai drummer, keempatnya menggunakan nama Starfish.

Chris Martin. (Foto: Instagram/coldplay)'


Kedua nama tersebut hanyalah nama sementara, karena beberapa minggu kemudian Chris dan kawan-kawan sepakat menjadikan Coldplay sebagai nama band mereka. Coldplay pertama kali merilis Extended Play (EP) mereka yang berjudul "Safety" (1998) secara independen.

Setelah tampil di panggung demi panggung kecil di Inggris, akhirnya Coldplay dapat merilis album studio perdananya yang berjudul “Parachutes” (2000). Album ini berisikan lagu-lagu yang menjadi lagu hits dan termasuk sebagai salah satu album yang berdampak dari Coldplay.

Coldplay kemudian semakin tenar dan merilis album demi album yang terus menuai kepopuleran. Album-albumnya antara lain seperti "Parachutes" (2000), "A Rush of Blood to the Head" (2002), "X&Y" (2005), "Viva la Vida or Death and All His Friends" (2008), "Mylo Xyloto" (2011), "Ghost Stories" (2014), "A Head Full of Dreams" (2015), "Everyday Life" (2019), dan "Music of the Spheres" (2021). [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic