sport

Christian Horner Dipecat Red Bull: 20 Tahun, 8 Gelar Dunia, dan Akhir yang Plot Twist di F1

Penulis Ahmad Haidir
Jul 10, 2025
Credit Foto: X Racing Bulls
Credit Foto: X Racing Bulls

Thephrase.id - Christian Horner resmi meninggalkan Red Bull setelah 20 tahun menjadi sosok sentral di balik kesuksesan tim Formula 1 tersebut. Pria asal Inggris berusia 51 tahun itu diberhentikan dari jabatannya sebagai Team Principal Red Bull.

Horner bergabung dengan Red Bull sejak tim tersebut pertama kali terjun ke dunia Formula 1 pada tahun 2005. Selama dua dekade, ia memimpin Red Bull dalam total 405 balapan Grand Prix dan menjadikan tim ini salah satu kekuatan paling dominan di ajang balap jet darat.

Selama masa jabatannya sebagai Team Principal terlama dalam sejarah F1, Horner mempersembahkan delapan gelar juara dunia pebalap dan enam gelar konstruktor bagi Red Bull.

Di bawah kepemimpinannya, Red Bull juga bertransformasi dari tim papan bawah menjadi raksasa yang disegani di lintasan, bahkan salah satu yang terbaik dalam dua dekade terakhir.

Red Bull mencatat 124 kemenangan Grand Prix, 107 pole position, dan 287 podium selama Horner memimpin. Kemenangan perdana Red Bull diraih Sebastian Vettel di Grand Prix China 2009 yang juga menjadi awal dari dinasti juara dunia empat kali berturut-turut hingga tahun 2013.

Setelah masa kejayaan Vettel, Red Bull sempat mengalami paceklik gelar hingga Max Verstappen merebut kembali gelar juara dunia pada musim 2021. Verstappen kemudian mencatat hattrick gelar juara dunia tambahan pada 2022, 2023, dan 2024, memperkuat dominasi Red Bull.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Christian Horner atas kerja luar biasa selama 20 tahun terakhir," tegas Manajer Red Bull, Oliver Mintzlaff.

"Dengan komitmen, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatifnya, ia telah berperan penting dalam membangun Red Bull Racing menjadi salah satu tim paling sukses dan menarik di Formula 1," sambungnya.

"Terima kasih untuk segalanya, Christian, dan Anda akan selamanya menjadi bagian penting dari sejarah tim kami," tambah Mintzlaff.

Tak lama setelah pengumuman resmi pemecatannya, Horner menyampaikan pernyataan emosional melalui Instagram.  Ia mengungkapkan unek-uneknya seusai tidak lagi menjabat di Red Bull.

"Setelah perjalanan luar biasa selama 20 tahun bersama, dengan berat hati saya mengucapkan selamat tinggal kepada tim yang sangat saya cintai," tulis Horner.

"Setiap orang di pabrik telah menjadi jantung dan jiwa dari semua yang telah kami capai. Menang dan kalah, kami selalu berdiri bersama sebagai satu tim dan saya tidak akan pernah melupakan itu," katanya.

"Merupakan sebuah kehormatan menjadi bagian dan memimpin tim epik ini. Saya sangat bangga dengan pencapaian kolektif kita semua," lanjut Horner.

"Terima kasih kepada para rival kami yang membuat setiap kemenangan semakin manis dan setiap kegagalan menjadi kesempatan untuk berkembang. Persaingan inilah yang membuat perjalanan ini begitu istimewa," sambung Horner.

"Formula 1 adalah olahraga yang dibangun di atas ambisi tanpa henti, hasrat, dan rasa hormat. Rivalitasnya sengit, tetapi dorongan bersama untuk berinovasi dan meningkatkan standar membuat perjalanan ini tak terlupakan," tambahnya.

"Saya meninggalkan tim ini dengan rasa bangga besar atas apa yang telah kami capai dan juga dengan keyakinan besar terhadap apa yang sedang dipersiapkan untuk 2026," beber Horner.

Dalam video yang beredar, terlihat Horner, pria asal Inggris berumur 51 tahun, menyampaikan pidato perpisahan yang penuh emosi kepada staf Red Bull di markas Milton Keynes.

Red Bull kini menunjuk Laurent Mekies sebagai Team Principal dan CEO yang baru, sementara Alan Permane akan mengisi posisi Mekies di Racing Bulls.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic