
ThePhrase.id - Timnas Haiti dan Timnas Iran tercatat sebagai dua dari 42 negara yang sudah memastikan tempat di Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Kedua Kesebelasan dapat memasuki wilayah Amerika Serikat karena terdapat pengecualian bagi kontingen olahraga.
Meski demikian, aturan larangan perjalanan yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpotensi menghalangi pendukung mereka. Para suporter dari Haiti dan Iran diperkirakan akan menghadapi hambatan besar dalam proses masuk ke negara tuan rumah.
Dalam keputusan presiden tersebut, disebutkan bahwa larangan perjalanan tidak berlaku bagi atlet, pelatih, staf pendukung, serta keluarga inti yang bepergian untuk kejuaraan olahraga internasional. Ketentuan ini memungkinkan tim peserta tetap tampil tanpa kendala administratif.
Akan tetapi, aturan yang sama tidak memberikan kelonggaran bagi penonton dari negara yang termasuk dalam daftar larangan. Fans yang ingin hadir langsung dinilai tetap harus melewati proses visa yang ketat dan tidak mendapatkan perlakuan khusus.
Piala Dunia 2026 dijadwalkan berlangsung mulai 11 Juni hingga 19 Juli, dan untuk pertama kalinya melibatkan 48 negara peserta. Pengundian grup akan digelar di Washington DC pada 5 Desember 2025.
Timnas Haiti memastikan tiket ke putaran final dan menjadi sorotan karena kembali tampil sejak 1974. Akan tetapi, pemerintah Amerika Serikat menegaskan tidak ada pengecualian khusus bagi pendukung Timnas Haiti yang ingin mengikuti timnya.
Departemen Luar Negeri AS memastikan bahwa pengecualian hanya berlaku untuk pemain, pelatih, serta personel teknis. Suporter tetap masuk dalam lingkup pembatasan perjalanan yang mencakup 19 negara sesuai keputusan presiden.
Timnas Iran menjadi negara lain yang berada dalam situasi serupa setelah juga lolos ke putaran final. Pendukung dari kedua negara diperkirakan akan kesulitan menghadiri laga tim nasional mereka di stadion-stadion Amerika Serikat.

Kebijakan tersebut mengancam menimbulkan perhatian dari komunitas sepak bola internasional yang biasanya menjadikan Piala Dunia sebagai ajang pertemuan warga dunia. Negara tuan rumah turnamen sebelumnya umumnya memberikan kemudahan visa bagi penggemar.
Persiapan menuju penyelenggaraan turnamen telah dibayangi isu kebijakan imigrasi Amerika Serikat. Presiden FIFA Gianni Infantino sebelumnya menyatakan bahwa "fans dari seluruh dunia akan disambut" dalam ajang tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat menyebut negara-negara dalam daftar larangan perjalanan memiliki risiko keamanan tinggi dan tingkat penyalahgunaan visa yang besar. Haiti saat ini menghadapi krisis politik, gangguan keamanan, serta kondisi kemanusiaan yang memburuk.
Meski demikian, para penggemar masih diperbolehkan mengajukan permohonan visa dan melakukan wawancara konsuler. Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa banyak pemohon tetap mungkin dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Dalam aturan yang sama terdapat celah bagi pemohon yang dinilai dapat membawa manfaat bagi kepentingan Amerika Serikat. Akan tetapi, pemerintah menyebut kemungkinan pengecualian tersebut sangat kecil.
Para suporter diperkirakan mulai menyusun rencana perjalanan setelah jadwal pertandingan dan lokasi resmi diumumkan pada 5 Desember 2025. Kejelasan mengenai venue pertandingan menjadi faktor penting bagi mereka yang tetap berupaya hadir langsung. (Rangga)