trending

Danantara Percepat Merger BUMN, Target Rampung 2026 Tanpa PHK

Penulis Nadira Sekar
Dec 17, 2025
Foto: Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) (ANTARA/Muhammad Heriyanto/am)
Foto: Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) (ANTARA/Muhammad Heriyanto/am)

ThePhrase.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memastikan proses merger dan konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan dipercepat dan ditargetkan rampung pada 2026. Target ini dimajukan satu tahun dari rencana awal yang sebelumnya ditetapkan pada 2027.

Senior Director Business Performance & Assets Optimization Danantara Indonesia, Bhimo Aryanto, mengatakan percepatan dilakukan karena keterbatasan waktu serta kebutuhan untuk segera meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN. Menurutnya, seluruh BUMN kini bergerak lebih cepat, seiring dengan pengawasan intensif yang dilakukan Danantara terhadap jalannya proyek konsolidasi.

Dalam proses tersebut, Danantara akan melakukan konsolidasi terhadap 1.067 perusahaan BUMN beserta anak dan cucu usahanya. Jumlah itu nantinya akan dirampingkan menjadi sekitar 250 perusahaan. Meski terjadi penyederhanaan struktur secara signifikan, Bhimo menegaskan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam proses merger ini.

“Tahapan-tahapan itu, sebenarnya dari 1.067 kita mau squeeze efisienkan menjadi sekitar 250-an, dengan catatan tidak boleh ada lay-off. Ada caranya, karena kalau kita melakukan golden handshake harusnya IRR-nya juga cukup bagus, jadi tidak harus lay-off, kita bisa melakukan realokasi resources seperti itu,” kata Bhimo dikutip dari Antara. 

Ia menjelaskan, penyesuaian dilakukan melalui realokasi sumber daya manusia antarperusahaan BUMN. Dengan cara ini, pegawai yang terdampak perubahan struktur tetap dapat diserap ke entitas lain yang masih membutuhkan tenaga kerja. Menurut Bhimo, langkah tersebut menjadi pendekatan utama agar konsolidasi tidak berujung pada PHK.

Selain merampingkan jumlah perusahaan, restrukturisasi BUMN juga diarahkan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Efisiensi tersebut tidak hanya berasal dari penggabungan entitas bisnis, tetapi juga dari penyederhanaan struktur manajemen, termasuk pengurangan jumlah direksi dan dewan komisaris yang dinilai terlalu berlapis.

Sejumlah BUMN yang masuk dalam rencana merger antara lain Pelindo dengan Pelni dan ASDP, KAI dengan INKA, PTPN dengan Perhutani, serta penggabungan Holding Rumah Sakit BUMN dengan Bio Farma. Sementara itu, tujuh BUMN Karya akan dikonsolidasikan menjadi tiga perusahaan, yakni penggabungan Waskita Karya dengan Hutama Karya, Nindya Karya dengan Brantas Abipraya dan Adhi Karya, serta Wijaya Karya dengan Pembangunan Perumahan.

Melalui konsolidasi ini, Danantara menargetkan BUMN memiliki struktur yang lebih ramping, efisien, dan kompetitif, tanpa mengorbankan keberlanjutan tenaga kerja. [nadira]

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic