sportTimnas Indonesia

Dari Kekalahan ke Harapan: Gagal pada 2026, Jay Idzes Ingin Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030

Penulis Ahmad Haidir
Oct 13, 2025
Timnas Indonesia membutuhkan empat tahun lagi untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Foto Instagram Rizky Ridho.
Timnas Indonesia membutuhkan empat tahun lagi untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Foto Instagram Rizky Ridho.

Thephrase.id - Cahaya di Stadion King Abdullah Sports City perlahan meredup, tapi mata Jay Idzes masih memandangi lapangan yang baru saja menjadi saksi perjuangan Timnas Indonesia.

Satu gol dari Timnas Irak di babak kedua mengakhiri langkah Tim Merah Putih di Babak Keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, namun tak memadamkan api semangat yang terus menyala di dalam diri sang kapten.

Kekalahan 0-1 itu bukan sekadar skor di papan, melainkan akhir dari perjalanan panjang penuh keringat, harapan, dan pengorbanan. Bagi Jay Idzes, semua pemain telah memberikan segalanya, hanya saja dewi fortuna belum berpihak pada mereka malam itu.

"Kami bermain sangat baik di sebagian besar pertandingan, tetapi kami tidak bisa memberi penghargaan untuk diri kami sendiri dengan mencetak gol," tegas Idzes.

"Saya selalu berusaha menghormati semua orang, wasit, panitia, semuanya, tetapi hari ini, menurut pendapat saya, ada beberapa hal yang tidak benar. Pada akhirnya, keputusan tetap ada di tangan wasit, jadi kami harus menerimanya, Anda tahu," sambungnya.

Suasana di lapangan memang panas. Idzes, yang memimpin dari lini belakang, tetap berusaha menenangkan rekan-rekannya di tengah tensi tinggi. Namun selepas pertandingan, ada hal kecil yang membuatnya terkejut, tangan yang ia ulurkan kepada wasit ternyata tak disambut.

"Namun ketika saya melihat di akhir pertandingan, saya ingin menjabat tangan wasit dan mereka menolak. Maksud saya, saya selalu berusaha bersikap hormat, saya ada di lapangan, saya memastikan semua pemain menjauh dari wasit," beber Idzes.

"Saya mencoba berbicara dengan sopan kepada para wasit. Dan meskipun mereka membuat beberapa keputusan yang tidak menguntungkan bagi kami, kami tetap harus bersikap hormat," sambungnya.

Idzes tahu bahwa di sepak bola, emosi sering kali sulit dikendalikan. Di laga sebesar ini, semua pemain ingin menang, semua ingin membawa pulang harapan jutaan orang di rumah. Tapi ketika peluit panjang berbunyi, yang tersisa hanyalah rasa lelah dan kebanggaan.

"Namun memang sulit di dalam pertandingan, karena taruhannya begitu besar dan semua orang menjadi emosional karena semua orang ingin menang. Jadi sulit untuk langsung berefleksi sekarang," ungkap Idzes.

"Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa saya bangga dengan kelompok pemain ini. Saat melawan Arab Saudi, kami tidak bermain dengan performa terbaik kami," lanjutnya.

Dari Kekalahan ke Harapan  Gagal pada 2026  Jay Idzes Ingin Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030
Jay Idzes menargetkan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2030. Foto Instagram Jay Idzes.

"Tapi hari ini, semua pemain berjuang keras, kami bermain. Sebagian besar waktu kami tampil bagus, tapi kami tidak mampu mengonversinya menjadi hasil," kata Idzes.

Kalimat itu keluar dengan tenang, tapi sarat makna. Idzes tidak sedang mencari alasan. Ia sedang memastikan bahwa kekalahan ini bukan akhir, melainkan bagian dari proses membangun sesuatu yang lebih besar.

"Tim ini bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk masa depan. Mereka tidak berhenti sampai di sini. Kami punya proyek yang indah, kami punya kelompok pemain yang luar biasa. Kami punya banyak pemain bagus, para suporter yang luar biasa, dan chemistry yang sangat baik,' ucapnya.

Idzes mungkin baru bergabung dalam proyek besar Timnas Indonesia dalam satu setengah tahun terakhir, tapi kepemimpinan dan wawasannya sudah terasa dalam setiap kata. Ia melihat masa depan, bukan sekadar pertandingan. Ia melihat perjalanan panjang menuju Piala Dunia berikutnya sebagai misi yang harus terus dilanjutkan.

"Saya pikir apa yang kami mulai di sini, bukan hanya hari ini tapi sepanjang putaran kualifikasi ini, memberi kami banyak pelajaran. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami bisa mengambil banyak hal dari pengalaman ini untuk berkembang dan mencoba lolos ke Piala Dunia berikutnya. Jadi, ya, itu saja," tandasnya.

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic