ThePhrase.id – Berkomitmen dalam keberlanjutan lingkungan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) telah menanam 106.757 pohon di berbagai wilayah operasional maupun kawasan masyarakat umum sejak tahun 2023 hingga 23 Juni 2025.
Pohon-pohon ini ditanam untuk menghijaukan area sepanjang lintas rel, area lereng rawan longsor, lahan tandus, dan titik-titik kritis lainnya yang membutuhkan pemulihan ekologi.
“Jenis pohon yang ditanam pun beragam dan disesuaikan dengan karakteristik daerah, mulai dari trembesi, miana, mangga, tabebuya, hingga pule. Kehadiran vegetasi ini tidak hanya memperindah dan meneduhkan lingkungan, tetapi juga berperan penting dalam mencegah erosi, memperkuat struktur tanah, serta meningkatkan kualitas udara di sekitar jalur operasional kereta,” jelas EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, melalui keterangan tertulis.
Bukan sekadar kegiatan musiman, upaya penghijauan ini menjadi bagian dari strategi keberlanjutan yang terus dijalankan secara bertahap. Bahkan, pada periode Januari hingga 23 Juni 2025 saja, KAI telah menanam 5.738 pohon baru di berbagai lokasi prioritas.
Ribuan pohon yang ditanam ini mencerminkan komitmen KAI dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 tentang penanganan perubahan iklim dan poin 15 terkait pelestarian ekosistem darat.
Tak hanya melakukan penanaman pohon, sebagai bagian dari perluasan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, KAI juga menyediakan 102 unit Water Station di 39 stasiun di seluruh Indonesia.
Fasilitas ini memungkinkan pelanggan untuk mengisi ulang air minum secara gratis menggunakan botol minum pribadi. Melalui water station ini, pengguna KAI dapat mengurangi konsumsi botol plastik sekali pakai di lingkungan transportasi umum.
Inovasi ramah lingkungan juga diwujudkan KAI melalui tranformasi digital pada layanan Face Recognition Boarding, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 14,5 juta pelanggan. Layanan ini tak hanya membantu mempercepat proses naik kereta tanpa perlu mencetak tiket fisik, tetapi juga menghemat sekitar 35 ribu rol kertas tiket.
Selain itu, edukasi lingkungan juga dihadirkan KAI melalui fitur carbon footprint dalam aplikasi Access by KAI. Fitur ini memberikan informasi kepada pelanggan mengenai estimasi emisi karbon dari setiap perjalanan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih sadar dan memilih moda transportasi rendah karbon.
“Semua langkah ini kami hadirkan dalam satu semangat yang sama, menghadirkan layanan transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, dan berdampak nyata bagi bumi. Dari pohon yang kami tanam, air yang bisa diisi ulang, hingga tiket yang tak perlu lagi dicetak KAI ingin menjadi bagian dari gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Agus. [fa]