sportLiga Inggris

Dari Rak Supermarket ke Manchester City: Kisah Saudara Pemain Timnas Indoensia Meniti Jalan ke Premier League

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 14, 2025
(Foto: Instagram Tijjani Reijnders)
(Foto: Instagram Tijjani Reijnders)

ThePhrase.id - Di Zwolle, Belanda, ada sebuah supermarket Aldi yang menyimpan cerita unik tentang perjalanan seorang bintang sepak bola. Pada usia 19 tahun, Tijjani Reijnders pernah berdiri di balik kasir dan mengisi rak, sebelum namanya kini dikenal luas di Premier League.

"Pekerjaannya macam-macam, mulai dari kasir sampai menyusun barang," kenang Bas van Wijnen, sahabat sekaligus rekan kerja di Aldi dilansir dari The Athletic.

"Sejak dulu dia tetap fokus pada sepak bola, tapi ingin punya pengalaman kerja. Itu membuatnya semakin yakin untuk sukses di lapangan hijau," sambungnya.

Van Wijnen bukan sekadar teman kerja, melainkan juga rekan setim sejak kecil. Bersama Reijnders, ia meniti karier dari klub junior lokal hingga menembus tim utama PEC Zwolle, klub kebanggaan kota mereka.

Kisah itu dimulai dari keputusan keluarga. Ayahnya, Martin, mantan striker PEC, percaya bahwa anak-anaknya harus merasakan pekerjaan nyata di luar sepak bola.

Sang ibu, Angelina, bahkan yang menemukan iklan lowongan di papan pengumuman Aldi. "Saya ambil formulirnya untuk Tijjani," katanya dalam wawancara dengan De Stentor. "Saya bilang, 'Isi sekarang'. Dan ternyata dia sangat menikmati pengalaman itu," lanjutnya.

Tijjani tidak sendirian. Dua sahabatnya, Van Wijnen dan Steyn van Ark, juga bekerja di supermarket yang sama. "Kami bertiga sama-sama pemain di PEC. Kalau tidak latihan, kami kerja di Aldi. Menyenangkan, tapi jelas jalan Tijjani sudah berbeda: dia ingin ke level tertinggi," imbuh Steyn.

Kini, level itu terwujud. Bersama Manchester City, Reijnders mencetak gol debut ke gawang Wolverhampton Wanderers dan langsung meraih gelar man of the match. Nomor punggung 4 yang ia kenakan menjadi simbol kepercayaan Pep Guardiola pada kemampuannya.

Dari Rak Supermarket ke Manchester City  Kisah Saudara Pemain Timnas Indoensia Meniti Jalan ke Premier League
(Foto: Instagram Tijjani Reijnders)

Meski sudah menapaki karier internasional, keseharian Reijnders tetap sederhana. Ia masih dekat dengan keluarga di Zwolle, berbicara setiap hari dengan adiknya Eliano, serta rutin menjemput adik perempuannya, Syane, sepulang sekolah. Bahkan, ketika pertama kali dipanggil Timnas Belanda, ia rela diantar ibunya ke pusat latihan Zeist.

Eliano adalah pemain Timnas Indonesia yang baru bergabung dengan Persib Bandung. Tijjani dan Eliano punya darah Indonesia dari pihak ibunya.

Guru sekolah dasarnya, Nanda Mast-Krol, menyimpan kenangan tersendiri. "Dia selalu main bola, di lapangan, di balik semak, di mana pun. Saat perpisahan, saya bilang dia pasti jadi pesepak bola. Saya minta tanda tangannya, dan dia menuliskannya di selembar kertas. Sayangnya, sekarang kertas itu hilang," ucapnya.

Reijnders menimba ilmu sepak bola di WVF, sebuah klub kecil di Zwolle. Pelatihnya, Rijk van Ark, menyebut bakat anak didiknya terlihat sejak dini. "Dia selalu tahu apa yang harus dilakukan sebelum bola datang. Meski tubuhnya kecil, dia tetap mendominasi," sambungnya.

Dukungan keluarga begitu besar. Angelina rutin mengantar putra-putranya ke akademi FC Twente, menempuh perjalanan satu jam lebih setiap harinya. "Kami habiskan banyak bensin, tapi tidak pernah menyesal. Kalau anak-anak ingin jadi pemain profesional, sebagai orang tua, kami akan mendukung," tambahnya.

Karier profesionalnya mulai naik saat pindah ke AZ Alkmaar, setelah gagal menembus tim utama PEC Zwolle. Dari sana, tawaran klub besar mulai berdatangan, hingga akhirnya AC Milan mengamankan jasanya pada 2023.

Bersama AC Milan, ia dinobatkan sebagai gelandang terbaik Serie A musim lalu dengan catatan 15 gol. Barcelona sempat tertarik, namun pilihannya jatuh pada San Siro, stadion yang juga melahirkan legenda seperti Gullit dan Rijkaard.

"Ketika dia bilang pilihannya Milan, saya kaget sekaligus bangga," ungkap Steyn van Ark, sahabat masa kecilnya. "Sejak dulu dia punya satu rencana, main di Liga Champions. Tidak ada Plan B," katanya.

Setelah tampil impresif di Italia, Manchester City membawanya ke Etihad Stadium dengan mahar 45 juta poundsterling atau sekitar Rp1 triliun. Harga itu dinilai murah untuk gelandang yang kini jadi tumpuan Guardiola. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic