
ThePhrase.id - Dua puluh dua tahun telah berlalu sejak Arsenal terakhir kali berdiri di puncak sepak bola Inggris. Setiap musim, harapan sempat tumbuh, hanya untuk hancur di bulan-bulan terakhir. Akan tetapi kali ini, atmosfernya berbeda.
Kemenangan 2-0 atas Burnley di Turf Moor memperpanjang catatan tak terkalahkan Arsenal menjadi lima laga beruntun di Premier League. Hasil itu juga memperlebar jarak mereka di puncak klasemen dengan keunggulan tujuh poin dari pesaing terdekat.
Liverpool dan Manchester City, dua tim yang biasanya menjadi batu sandungan, justru sedang kehilangan konsistensi. Liverpool tertahan di posisi ketiga, sembilan poin di belakang. City lebih jauh lagi, masih berupaya mencari ritme permainan.
Arsenal bukan tim yang bergantung pada momen kebetulan. Gol pertama melawan Burnley lahir dari sepak pojok, bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi yang terus diulang dalam latihan.
Musim ini, The Gunners telah mencetak delapan gol dari situasi bola mati dalam sepuluh laga pertama. Dalam konteks Premier League, itu adalah rekor. Secara total, 12 dari 18 gol mereka lahir dari situasi serupa.
Angka itu bukan sekadar statistik, tapi cerminan disiplin. Arsenal tahu betul bahwa ketika ruang di kotak penalti tertutup, detail kecil seperti sudut sepak pojok bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kebuntuan.
Ada masa ketika pertahanan Arsenal menjadi sumber kekhawatiran. Kini, sektor itu berubah menjadi kekuatan utama. Sejak 28 September 2025, gawang Arsenal tak tersentuh gol lawan di tujuh pertandingan beruntun di semua ajang.
Mereka nyaris kebobolan di detik terakhir saat Burnley mengeksekusi tendangan bebas, namun tiang gawang berpihak. Skor tetap bersih, dan Arsenal menorehkan rekor tanpa kebobolan terpanjang mereka sejak era 1999.
Bahkan lebih dari itu, dalam empat pertandingan terakhir di Premier League, hanya ada satu tembakan tepat sasaran yang mengarah ke gawang David Raya. Sebuah statistik yang menggambarkan betapa jarangnya lawan memiliki ruang untuk bernapas.

Empat tahun lalu, Arsenal dikenal mudah goyah ketika tekanan datang. Sekarang, mereka mampu beradaptasi dengan segala bentuk permainan, keras, cepat, atau penuh strategi.
Nedum Onuoha, mantan pemain Manchester City yang kini menjadi analis, menilai perubahan terbesar Arsenal bukan pada taktik, tapi pada mental. "Jika harus bertarung, mereka bertarung. Jika harus bermain indah, mereka bisa. Arsenal sudah belajar menjadi keduanya," ujarnya dilansir dari BBC.
Transformasi ini bukan datang semalam. Butuh tiga musim finis sebagai runner-up untuk membangun fondasi mental yang tidak runtuh ketika berada di puncak.
Kekuatan Arsenal musim ini juga datang dari rotasi. Cedera panjang Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Martin Odegaard tak mengubah arah tim. Arteta punya pemain pelapis yang siap menggantikan tanpa menurunkan intensitas permainan.
Investasi besar pada bursa transfer musim panas, sekitar 250 juta poundsterling (Rp5,4 triliun), kini menunjukkan hasilnya. Pemain yang sebelumnya berstatus cadangan kini tampil sebagai solusi, bukan sekadar pengisi kekosongan.
Kondisi ini membuat Arsenal tak bergantung pada satu sosok, melainkan pada sistem yang berjalan. Siapa pun yang masuk ke lapangan, peran dan fungsinya jelas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mikel Arteta kerap berbicara tentang "timing". Ia tahu, setiap generasi juara membutuhkan waktu matang. Tahun ini, waktu itu tampaknya telah tiba.
Sementara Liverpool dan Manchester City harus berjuang menemukan stabilitas, Arsenal justru menikmati momentum terbaik. Mereka tidak sekadar menang, tapi juga menang dengan cara yang terukur dan efisien.
Gary Neville, mantan bek Manchester United, menyebut Arsenal sebagai tim yang kini paling "dapat dipercaya". Menurutnya, performa konsisten di awal musim bukan keberuntungan, melainkan hasil dari kedewasaan taktik dan mental.
Dalam siaran di Sky Sports, Neville menyebut musim ini bisa menjadi titik balik Arsenal setelah bertahun-tahun menjadi penantang tanpa trofi. "Kesempatannya ada di depan mata. Mereka harus mengambilnya," katanya.
Selanjutnya, Arsenal akan bertandang ke markas Slavia Praha di Liga Champions. Jika kembali mencatatkan nirbobol, itu akan menjadi rekor baru, delapan pertandingan tanpa kebobolan, untuk pertama kalinya sejak 1903.
Arsenal kini tidak hanya menjadi pemimpin klasemen sementara. Mereka menjadi contoh bagaimana sebuah tim yang dulu rapuh bisa berevolusi menjadi mesin kemenangan. Bila ritme ini bertahan, perjalanan panjang menuju akhir musim mungkin tak lagi menjadi penantian. (Rangga)