leader

Dari Tukang Bubur Difabel, Kholidin Jadi Peraih Emas ASEAN Para Games 2022

Penulis Rahma K
Aug 09, 2022
Dari Tukang Bubur Difabel, Kholidin Jadi Peraih Emas ASEAN Para Games 2022
ThePhrase.id – Nama Bang Udin atau Kholidin mendadak viral di sosial media berkat cuitan seorang netizen di Twitter. Pada tweet tersebut dituliskan bahwa Kholidin adalah seorang tukang bubur yang mengalami kecelakaan hingga harus kehilangan satu tangannya, dan kini menjadi peraih medali emas di ASEAN Para Games 2022.

"Dulu waktu kerja di Sarinah, tiap pagi makan bubur ayam Bang Udin, enak banget. Suatu hari Bang Udin kecelakaan & kehilangan 1 tangan, tapi Bang Udin tetap ceria & semangat. Sejak gak di Sarinah, gak ketemu lagi, tapi katanya udah gak jualan langsung, gerobaknya ada yang ngurusin," cuit Cisca Becker melalui akun @ciscabecker.

"Ternyata Bang Udin udah jadi atlet para-archery, dan barusan dapat kabar kalo Bang Udin atau Kholidin adalah salah satu penyumbang medali emas buat Indonesia di ASEAN Para Games 2022," lanjut Cisca Becker.

https://twitter.com/ciscabecker/status/1554840288635457537

Kisah ini makin viral ketika media mulai mengunggah cerita ini di kanal berita mereka, termasuk di sosial media lain seperti Instagram. Dengan waktu cepat, mulai dari anak muda hingga masyarakat Indonesia lain terinspirasi dengan kisah Bang Udin.

Kehilangan tangan


Mulanya, Kholidin memiliki anggota tubuh yang lengkap. Namun, pada suatu hari di tahun 2017, ketika ia sedang kembali ke kampung halaman sebuah kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

Ia terjatuh dari pohon kelapa setinggi 9 meter ketika sedang memanjat untuk memetik buahnya. Kholidin harus merelakan tangannya diamputasi.

Kholidin. (Foto: Instagram/kholidin3403)


Kehilangan anggota tubuh, terutama dengan diamputasi, bukanlah hal yang mudah untuk diterima. Butuh waktu lama bagi Bang Udin untuk dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala. Namun, ia kemudian bangkit dengan sebuah ide, yakni untuk kembali meneruskan hobinya memanah.

Menjadi atlet panah difabel


Seperti yang kita ketahui, untuk memanah dibutuhkan dua tangan, yakni tangan kiri untuk memegang panah, dan tangan kanan untuk memegang anak panah dan menariknya. Karena Kholidin tak memiliki tangan kanan, ia menggunakan cara lain untuk menarik tali dan anak panah.

Cara lain tersebut adalah dengan menggunakan gigi dan mulutnya. Pada awalnya ia mendapatkan ide untuk melilitkan tali sol sepatu dengan tali panah, kemudian digigit dan ia arahkan pada target. Tak disangka ternyata anak panah mengenai sasaran.

Kholidin. (Foto: Instagram/kholidin3403)


Ia yang awalnya ditawarkan untuk menjadi pelatih kemudian ingin menjadi atlet difabel. Ia terus berlatih hingga terbiasa untuk memanah menggunakan gigi dan mulutnya. Namun, itu bukanlah hal yang mudah.

Kholidin harus mengalami berbagai rintangan seperti sakit di gigi, berdarah, hingga tak bisa mengunyah selama berhari-hari. Bahkan, ia mengatakan bahwa dirinya sempat tak bisa makan di awal berlatih menarik busur panah dengan gigi.

Tetapi usaha tak akan mengkhianati hasil. Kini, ia berhasil menyumbangkan tiga medali dalam ajang pesta olahraga untuk para difabel se-Asia Tenggara, ASEAN Para Games 2022 tersebut. Ia berhasil menyabet medali emas pada nomor men's double team recurve, medali perak pada nomor mixed team recurve, dan medali perunggu pada nomor men's individual recurve open.

Tiga medali Kholidin pada ASEAN Para Games 2022. (Foto: Instagram/kholidin3403)


"Dengan itu, alhamdulillah saya tetap optimis karena apa pun yang Allah kasih ke saya itu, kalau orang lihatnya itu musibah, saya anggap itu semua ujian karena melatih saya sabar, ikhlas. Saya yakin itu semua ada rencana Allah. Nah, ini alhamdulillah Allah buktikan, saya bisa mencapai prestasi sampai sekarang ini," ujar Kholidin.

Sebelumnya, ia tak langsung menjadi atlet nasional, melainkan terlebih dahulu sebagai atlet daerah. Ia kemudian masuk ke Pelatda DKI Jakarta dan menekuni nomor recurce. Bang Udin juga telah mengikuti sejumlah kompetisi seperti Puala Presiden, Piala Marinir, dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Ia juga menyumbangkan medali emas untuk kontingen DKI Jakarta.

Selanjutnya, Kholidin ingin fokus untuk mempersiapkan diri agar memperoleh tiket Paralimpik di Paris, 2024. Ini dikarenakan sebelumnya ia gagal untuk mengikuti Paralympic Tokyo 2020. Meski demikian, kegagalannya justru menjadi pendorong dan menantang dirinya untuk melakukan lebih baik lagi. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic