Foto: Mutiara Putri berpasangan dengan Melani Putri, turun di cabor dayung nomor Lightweight Women's Double Scull Olimpiade Tokyo 2020. (dok. NOC Indonesia)
Thephrase.id - Perasaan grogi hingga sempat membuat gemetar dan gentar disampaikan pedayung Indonesia, Mutiara Putri. Dia yang berpasangan dengan Melani Putri, turun di cabor dayung nomor Lightweight Women's Double Scull Olimpiade Tokyo 2020.
Turun di babak penyisihan memperebutkan tiket semifinal, Mutiara/Melani menempati posisi juru kunci alias terbawah di Heat 1. Penyisihan ini berlangsung pada Sabtu 24 Juli 2021 di Sea Forest Waterway.
Indonesia menempati peringkat terbawah dengan catatan waktu 7 menit 52,57 detik. Tertinggal 49,10 detik di belakang Prancis sebagai pemenang.
Dua tim teratas yang lolos otomatis dari grup ini adalah Prancis dan Italia sebagai peringkat kedua. Mereka akan lolos ke semifinal.
Mutiara Putri mengakui dirinya tegang dalam debut di Olimpiade. Meski sudah berkali-kali bersaing di ajang internasional.
“Deg-degan juga excited karena baru pertama kali. Saya grogi banget sebelum berlomba, sampai sempat gemetar. Sempat gentar juga karena melihat lawan-lawan yang lebih besar,” kata Mutiara seperti dikutip dari berita resmi NOC Indonesia.
Atlet berusia 17 tahun itu mengungkapkan lawan yang dihadapi jauh lebih tangguh. Ditambah sudah berpengalaman tampil di Olimpiade.
Sementara CdM Tim Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan peluang buat Mutiara dan Melani masih ada di nomor ini. Karena ada babak repachage untuk tim kalah dari Heat 1, 2, dan 3.
Babak itu menyediakan dua tiket semifinal, seperti yang telah digenggam dua tim teratas di tiga heat tersebut. Repachage dijadwalkan berlangsung pada Minggu 25 Juli 2021.
"Kita tahu Mutiara masih 17 tahun dan Melani 21 tahun. Mereka aset masa depan. Sudah memberikan yang terbaik. Olimpiade Tokyo ini buat perkenalan mereka," kata Rosan P. Roeslani yang juga Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat ini.
Ke depan pihaknya coba memfasilitasi Mutiara dan Melani untuk berlatih di Amerika Serikat. Lokasinya kira-kira di Princeton yang memang salah satu terbaik untuk olahraga dayung. (Nadira)