ThePhrase.id - Indonesa memiliki sejarah yang panjang terutama pada persebaran agama Hindu-Buddha. Desa Wisata Kampung Majapahit menjadi saksi dari sejarah panjang kerajaan Majapahit yang menjadi salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar. Daerah tersebut dahulu merupakan pusat ibu kota kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya, kini menjadi daya tarik wisata yang penuh dengan peninggalan bersejarah.
Berlokasi di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur desa wisata tersebut merupakan destinasi wisata yang berbasis seni budaya, sejarah, industri kreatif serta alam. Desa Wisata Kampung Majapahit menjadi wisata one village multi product.
Desa wisata ini dikelilingi oleh puluhan candi peninggalan kerajaan Majapahit yang indah dan masih melestarikan beragam budayanya. Salah satunya yang dapat dilihat dan dipelajari oleh pengunjung adalah Tari Mayang Rontek yang merupakan tarian khas Mojokerto. Tarian tradisional tersebut bernuansa Praja Majapahit yang dipersembahkan kepada tamu yang berkunjung ke Majapahit. Untuk terus melestarikan budaya tersebut, desa wisata ini menggelar kegiatan latihan tari yang selalu ramai oleh anak-anak.
Selain itu, jika pengunjung ingin membawa souvernir handmade ada juga pembuatan souvenir kriya logam yang dapat dibawa pulang. Berbagai kegiatan dapat dinikmati di desa ini, terutama bagi yang tertarik dengan sejarah kerajaan Majapahit beserta dengan peninggalannya.
Beberapa destinasi lain yang dapat dikunjungi di sekitar desa wisata, sebagai berikut.
Didirikan pada tahun 1987, Museum Majapahit ini menyimpan berbagai macam artefak yang ditemukan di wilayah Majapahit dan hingga saat ini koleksinya masih bertambah. Lokasi ini menjadi salah satu lokasi bersejarah yang penting untuk mengetahui sejarah dan budaya kerajaan Majapahit.
Museum Majapahit juga dikenal sebagai Museum Trowulan memiliki berbagai macam koleksi peninggalan kerajaan Majapahit. Pengunjung dapat melihat secara langsung aspek budaya Majapahit seperti di bidang pertanian, irigasi, arsitektur, perdagangan, perindustrian, agama, dan kesenian. Ada juga koleksi batu seperti komponen candi, koleksi Arca, relief hingga prasasti.
Dikenal juga dengan Gapura Bajang Ratu, peninggalan ini diperkirakan didirikan untuk menghormati Raja Jayanegara yang wafat pada tahun 1328. Pada kaki candi tersebut terdapat gambaran Sri Tanjung dan ada juga gambar sayap Garuda, kedua gambaran tersebut dimaknai sebagai lambang perpisahan.
Selain dapat menikmati peninggalan kerajaan Majapahir, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan kesenian bantenga. Pertunjukan seni tersebut diiringi dengan alat musik tradisional dan menggabungkan unsur sendratari serta kanuragan yang bersyair dan kental dengan sentuhan magis. [Syifaa]