ThePhrase.id - Isu overtourism dan mass tourism menjadi perbincangan hangat di kalangan traveler karena dampak negatif yang ditimbulkannya. Saat berlibur ke suatu destinasi, wisatawan tentu mengharapkan pengalaman yang menyenangkan dan autentik. Namun, hal tersebut sulit terwujud akibat mass tourism, yang sering kali memicu lonjakan harga hingga keramaian yang berlebihan atau overtourism.
Ketika berlibur ke suatu destinasi, wisatawan mengharapkan pengalaman yang menyenangkan dan autentik, dengan mass tourism hal itu terasa mustahil karena harga yang dipatok mahal hingga keramaian yang berlebihan.
Keinginan tersebut menimbulkan tren baru di kalangan komunitas traveler, yaitu detour destination yang memfokuskan pada tempat-tempat hidden gem dibandingkan spot-spot klasik yang pastinya akan ramai dengan wisatawan.
Expedia, salah satu platform perjalanan terbesar di dunia, merilis laporan Unpack '25 yang memuat tren wisata tahun 2025. Laporan ini disusun berdasarkan data yang diambil dari Expedia, Hotels.com, dan Vrbo.
Tren pertama yang disebutkan adalah detour destination, lalu apa sebenarnya detour destination?
Detour destination merupakan gabungan dari dua kata, yaitu detour yang berarti "memutar," dan destination yang berarti "tujuan". Dalam kata lain, detour destination dapat diterjemahkan sebagai "destinasi alternatif"
Istilah ini merujuk pada destinasi alternatif yang dipilih wisatawan untuk menghindari keramaian di lokasi wisata utama, atau untuk mencari pengalaman yang lebih tenang dan autentik.
Dalam menyusun rencana perjalanan dengan konsep detour destination, wisatawan dapat memilih destinasi alternatif tersebut sebagai tujuan akhir, maupun sebagai persinggahan sebelum mencapai destinasi utama.
Umumnya, traveler yang memilih melakukan detour destination merasa destinasi utama sudah terlalu ramai atau terlalu dibesar-besarkan (overrated), sehingga mereka lebih tertarik mengeksplorasi tempat lain yang menawarkan pengalaman berbeda dan lebih autentik.
Sebagai contoh, seseorang yang awalnya berencana berlibur ke Los Angeles bisa saja memilih Santa Barbara, California. Berjarak sekitar satu jam perjalanan dari LA, Santa Barbara menjadi alternatif yang lebih tenang dan menarik.
Di Indonesia, berlibur dengan konsep detour destination juga mulai diminati, terutama bagi wisatawan yang ingin menghindari kepadatan di destinasi populer. Misalkan, alih-alih berlibur ke Bali, wisatawan memilih menjelajahi Nusa Penida atau bahkan Pulau Sumba sebagai alternatif. Destinasi-destinasi tersebut menawarkan keindahan alam yang tidak kalah memesona, dengan suasana yang lebih tenang serta pengalaman budaya yang lebih autentik.
Berikut beberapa destinasi di Indonesia yang dapat menjadi alternatif:
Sementara itu, Expedia juga merilis daftar destinasi detour yang populer, sebagai berikut:
[Syifaa]